Translate

Monday, 30 March 2015

Tips Memotret Satwa dalam Fotografi Satwa

Selamat pagi sahabat blogger !!, pada kesempatan pagi hari ini saya ingin menambahkan sedikit artikel tentang tips memotret satwa, tentang bagaimana cara mendapatkan hasil foto satwa yang bagus dan bercerita, ok.. langsung saja kita lanjut ke artikel dibawah ini, yang sengaja saya kutip dari Kompasiana.com dan silahkan disimak baik-baik.


Untuk mendapatkan hasil foto hewan liar (Wildlife Photography), kita tidak perlu jauh-jauh bersafari ke Afrika atau bersusah payah menembus belantara Amazon. Kita cukup membawa peralatan kamera yang memadai dan mendatangi kebun binatang. Dengan tips dan peralatan kamera yang memadai, kita dapat menghasilkan gambar yang hampir mirip dengan hewan-hewan liar di alam. Istilah yang sering di pergunakan dalam dunia fotografi adalah Zoo Photography.

Salah satu kebun binatang yang cocok untuk berburu momen-momen wildlife adalah Secret Zoo. Secret Zoo merupakan salah satu wisata andalan Jawa Timur. Kebun binatang ini terletak di daerah Batu – Malang. Dengan koleksi hewan sebanyak kurang lebih 2000 ekor yang berasal dari Asia, Afrika dan Amerika Selatan, Secret Zoo memberikan suguhan Fauna yang dapat kita jadikan obyek fotografi yang indah dan bervariasi.

Berikut tips-tips berburu foto di Secret Zoo :

1. Peralatan Kamera
Satwa adalah makhluk hidup yang selalu bergerak dan cenderung menghindari manusia. Oleh sebab itu, obyek satwa kebanyakan berada dalam jangkauan yang jauh dari pemotret. Jika kita menggunakan kamera DSLR, lensa tele adalah suatu keharusan dalam zoo photography. Bawalah lensa dengan ukuran diatas 200 mm.


Lebih baik lagi jika menggunakan lensa Zoom karena akan memberikan fleksibilitas dalam mem framing obyek foto. Jika kita menggunakan kamera non-DSLR atau kamera saku, memang belum banyak kamera saku yang memiliki tele yang memadai untuk itu. Namun beberapa merek terkenal sudah mengeluarkan kamera saku dengan zoom yang panjang hingga 1200 mm.

Peralatan kamera lainnya adalah Tripod. Tripod diperlukan untuk mengurangi getaran saat memotret karena kita banyak menggunakan lensa tele dalam menangkap obyek. Filter yang harus disiapkan adalah filter polarisasi karena obyek satwa kebanyakan berada di luar (outdoor).

Khusus di secret zoo, selain kita menangkap objek di luar ruangan (Outdoor) kita juga akan memotret museum satwa dan aquarium yang merupakan kondisi dalam ruangan (Indoor). Penggunaan lampu kilat sebenarnya kurang direkomendasikan karena akan menghilangkan detail gambar. Namun untuk jaga-jaga, perlu kita siapkan. Penggunaan ISO tinggi sangat disarankan pada saat pengambilan gambar di museum satwa dan aquarium.

Saya pribadi saat melakukan hunting ke secret zoo, saya membawa kamera DSLR, lensa-lensa: wide 16 mm, zoom 18-55 mm dan zoom tele 55-300 mm. Tripod dan filter-filter.


2. Pengaturan (Setting) Kamera

Jika menggunakan kamera saku, kita cukup mengatur kamera ke mode outdoor pada saat diluar ruangan dan mode indoor pada saat didalam ruangan. Jika menggunakan kamera DSLR, karena kita akan memotret obyek hewan, kita seperti akan memotret seorang model. Oleh sebab itu, aturlah kamera pada mode AP (Aperture priority). aturlah AP pada bukaan lebar. Pengaturan ini akan mempermudah kita dalam menangkap momen hewan. Bukaan lebar akan memberikan ruang tajam yang baik pada hasil foto.


3. Tema foto

Kita harus selalu membiasakan berfikir tentang tema foto agar foto yang kita hasilkan bisa bercerita dan lebih hidup. Apa yang menarik dari hewan ini? Apa warnanya yang indah? Apa detail muka hewan tersebut menarik? Apakah pose hewan tersebut bercerita? Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu kita untuk menentukan arah, posisi dan angel yang tepat dalam pengambilan gambar.


4. Diam sejenak

Dengan diam, kita akan dapat mendekatkan diri kita ke hewan buruan kita. Dengan diam akan memberikan waktu bagi hewan untuk membiasakan diri dengan kehadiran kita.

5. Tangkap fokus mata

Seperti halnya memotret seorang model, menangkap fokus mata pada saat melakukan foto hewan pun diperlukan supaya kita dapat menghasilkan foto yang lebih hidup. Karena biasanya mata merupakan bagian yang paling hidup dari sebuah obyek foto.

6. Kurangi refleksi kaca

Kebun binatang secret zoo merupakan kebun binatang yang banyak menggunakan bahan kaca sebagai pembatas antara hewan dengan pengunjung. Kurangilah refleksi pantulan kaca pada saat mengambil gambar dengan cara mendekatkan lensa ke arah kaca atau dengan menggunakan filter polarisasi.

7. Kesabaran

Hewan adalah makhluk yang selalu bergerak dan gerakannya tidak dapat diduga. Kita tidak akan pernah tahu momen yang terbaik jika kita tidak memiliki kesabaran untuk menunggu datangnya momen tersebut, Oleh sebab itu dibutuhkan kesabaran kita untuk menunggu terjadinya momen terbaik pada hewan yang sedang kita buru tersebut. Jangan pelit mengumbar foto apalagi foto digital yang tidak ada biaya untuk cetak foto. Buatlah 2 atau 3 gambar dalam satu adegan.

Musium Satwa
Musium satwa merupakan bagian yang terpisah dari kebun binatang secret zoo. Namun biasanya tiket masuk untuk kedua tempat tersebut di gandengkan karena memang masih dalam satu lokasi dan satu pengelolaan. Sebagaimana halnya fotografi indoor dalam musium, berikut tips-tips nya:


Ø  Kondisi low light
Kondisi cahaya didalam museum biasanya memang dibuat gelap. Hanya bagian obyek museum saja yang diberi penerangan. Untuk kondisi ini, ubahlah setting ISO dari kamera menjadi ISO tinggi diatas angka 800. Hal ini akan menolong kita dalam mendapatkan cahaya yang cukup untuk membuat gambar.
Ø  Gunakan lampu kilat jika diperlukan dan hindari refleksi kaca
Penggunaan lampu kilat terutama dari arah depan obyek, akan menghilangkan detail obyek itu sendiri. Oleh sebab itu, penggunaan lampu kilat kurang disarankan. Namun gunakanlah jika diperlukan. Pada obyek-obyek foto yang dibatasi kaca, penggunaan lampu kilat dari arah depan akan membuat pantulan dari lampu tersebut. Untuk mensiasati hal tersebut, arahkan lampu kilat dari arah samping kamera dengan melepas lampu kilat dari badan kamera. Atau posisi pemotret jangan arah tegak lurus dengan kaca namun carilah posisi agak menyamping dari posisi kaca.
Ø  Ambil sudut agak kebawah
Tidak seperti di secret zoo, memotret satwa di museum ini adalah memotret benda mati. Ambilah sudut foto dari arah bawah agar hasil foto hewan tersebut menjadi lebih hidup sekaligus menghindari pantulan dari pemotret.
Ø  Tangkap fokus mata
Hal ini sangat diperlukan karena kita sedang mengambil foto benda mati. Oleh sebab itu, foto dengan fokus ke mata akan membuat foto hewan terlihat lebih hidup.

(Diambil dari berbagai sumber)

Wednesday, 18 March 2015

Cara Mendapatkan Komposisi Terbaik Dalam Fotografi

kembali lagi kita sahabat blogger untuk pembahasan tentang fotografi, di bagaimana cara mendapatkan hasil fotografi potrait yang baik, dan bagus untuk profesional. sebelum saya menjabarkan tentang bagaimna cara untuk mendapatkan itu semua saya ingin anda memahami pola dari komposisi.

belajar memahami komposisi maka kita harus mengerti tenang apa yang disebut rule of third, dimana aplikasi tersebut bisa kita lihat dengan adanya tanda-tanda berupa garis (biasanya berwarna hijau ) yang ada di tampilan LED pada kamera kita, tentunya fitur ini kita dapat dari kamera DSLR ya.
karena hingga sampai saat ini saya belum menemukan fitur tersebut di kamera biasa.


dari jenis jenis kamera diatas, maka saya ingin anda setidaknya bisa mengaplikasikan fitur ROT di LED kamera anda dirumah. dengan pemahaman fungsi tersebut lihat gambar dibawah ini.



pada ke 4 titik yang ada di gambar diatas, dimana titik tersebut tercipta karena adanya hasil silang ke 4 garis pada layar LED kamera secara horisontal dan vertical, dan titik tersebut diatas biasa saya sebut sebagai power point of view, ya tentunya anda bebas menyebutnya apa aj, yang penting anda bisa memanfaatkannya sebagai dasar untuk memudahkan anda dalam memahami fungsi tersebut. dan bagaimana cara pengaplikasiannya saya akan tunjukan melalui gambar dibawah ini.



lalu bagaimana triknya agar gambar yang kita foto bisa menjadi lebih cantik dan menarik dalam segi komposisinya ? langsung saja saya akan berikan beberapa trik dan tips untuk anda, langsung saja simak tulisan saya dibawah ini.

1. Pastikan Pola Rule of Third sudah anda aktifkan, kenapa harus seperti itu ? ini adalah untuk mendukung memori anda dalam mengingat besaran point of view yang saya sebutkan tadi.

2. Pastikan Dalam menyusun komposisi hindari segala macam jenis gambar atau objek yang sangat menganggu, misalnya saja, anda sedang ingin memotret sebuah anak kecil yang berlari di tengah lapangan dengan komposisi yang anda inginkan adalah mengambil background awan mendung dengan stormnya (seandainya saja), kemudian waktu anda ambil gambar tersebut, kebetulan ada tiang listrik beserta kabelnya yang menjulur diatasnya, kira-kira menurut anda. apakah iya komposisi yang telah anda susun itu menjadi menarik seperti yang anda bayangkan ? biarpun kita bisa atasi masalah tersebut dengan di proses editing tetapi itu akan mengurangi kualitas foto.

3. Pertimbangkan pilihan warna di dalam komposisi, terutama dalam fotografi makro. kenapa hal ini penting, karena didalam dunia fotografi hal yang paling mempengaruhi tingkat ketertarikan orang terhadap gambar adalah di pilihan warna. dan terahkir atau yang ke 4

4. berpikirlah Out of the Box, hal ini penting karena pada umumnya jika kita melihat tabel ROT di atas, pasti kita akan berpikir kalo semua menjadi sserba terbatas dalam menentukan bagian mana yang akan kita ambil, dan saya beri tahu anda bahwa seberapapun hebatnya anda dalam menentukan komposisi secara langsung dikamera, tentunya tidak akan membuat anda puas seketika dengan hasilnya, jadi selama itu bukanlah dalam bentuk lomba atau kompetisi, maka saya sarankan anda untuk mengatur komposisi itu kembali di dalam proses editing, dengan sistim Crop.

demikian sedikit tips yang saya bisa berikan kepada anda untuk memahami komposisi melalui fitur grid yang tersedia di dalam kamera anda.

terima kasi.
Salam.

Artikel Terkait.




Monday, 9 March 2015

Tips Memotret HITAM PUTIH atau BW



Selamat Sore menjelang malam. Seteleh beberapa waktu lalu saya sedikit memberikan tips tentang bagaimana memotret landscape dan makro, maka sekarang sudah waktunya untuk berbicara sedikit tentang konsep hitam putih atau BW di dalam fotografi.

Banyak yang beranggapan bahwa, foto dalam bentuk Hitam Putih atau BW adalah jenis foto yang kuno, ya memang anggapan itu benar dan tidak bisa disalahkan, karena identik dengan kecangihan kamera pada waktu itu memang belum bisa mengimplementasikan sebuah warna didalam sebuah hasil cetakan gambar atau foto, tetapi, biarpun kondisi teknologi di dalam dunia fotografi meningkat tajam, tidak mengurangi penikmat foto dengan kualitas dua warna ini hilang atau tengelam, justru sebaliknya, penikmat foto BW semakin melonjak tajam, ditambah beberapa tahun yang lalu dalam ajang suatu kontes fotografi portrait di amerika, memenangkan sebuah konsep fotografi portrait dengan konsep hitam putih atau BW, dan seniman yang berhasil memenangkan the best portrait foto itu tak lain dan tak bukan adalah lee Jeffries

Dan sekarang saya akan sedikit berbagi tips yang sebenarnya tips ini sudah pernah diulas oleh belfot.com tetapi untuk mengingatkan dan menambah wawasan kita semua pecinta fotografi, maka tidak ada salahnya apabila saya mengutip kembali artikel tersebut. Langsung saja kita ke tips pertama.

1. Potretlah dalam mode warna – Kamera digital menghasilkan rentang tone yang lebih lebar dalam mode warna karena dalam mode ini sensor mengambil data dari 3 channel – Red, Green dan Blue atau RGB. Untuk itulah, foto hitam yang dihasilkan dari pengolahan foto warna menggunakan photo editor dikomputer akan cenderung lebih baik kualitasya

2. Setting ISO serendah mungkin – Noise (bintik-bintik kecil putih yang muncul di foto anda) akan tampak lebih menonjol dalam foto hitam putih dibanding dalam foto warna. Gunakan ISO serendah mungkin supaya pada saat foto di proses nantinya, noise bisa diminimalkan.

3. Mendung adalah saat terbaik – Adanya mendung akan membuat kontras lebih rendah, dan ini adalah saat terbaik untuk membuat foto hitam – putih. Anda tidak akan terlalu perduli warna langit yang abu – abu, toh dalam foto hitam putih tidak akan terlalu terlihat.

4. Eksploitasi tekstur, pola dan garis – Dalam foto hitam putih, tekstur – pola dan garis akan lebih terlihat menonjol dan semakin menarik. Untuk itu eksploitasi-lah jika anda menemukan adanya komponen tersebut.

5. Sidelighting adalah cahaya terbaik – Ketika memotret di luar ruangan untuk foto hitam putih anda, tonjolkan bentuk secara maksimal dengan mengandalkan pencahayaan samping (sidelighting), sehingga jatuh bayangan jadi sangat menarik. Sidelighting terjadi saat anda memotret di pagi atau sore hari.

Sekian adalah tips untuk memotret hitam putih dan BW semoga tips tersebut bisa memberikan tambahan ilmu bagi para pembaca blog saya, terlebih buat pecinta fotografi.

Terima kasih.

Salam.


Saturday, 7 March 2015

Belajar Memahami Fungsi Shutter Speed

Kembali sahabat blogger , kali ini ulasan saya tentang bagaimana pemahaman fungsi shutter speed atau kecepatan rana, setelah artikel saya sebelumnya membahas tentang ISO dan fungsi dari ISO, sekarang saatnya anda semua memahami arti shutter speed atau kecepatan rana,



Shutter speed ( kecepatan rana ) pasti anda pecinta fotografi sudah tidak asing dengan istilah ini, tapi akan saya jabarkan fungsi tersebut secara detil sehingga bisa menambah wawasan anda baik bagi yang baru mencoba terjun di dunia fotografi ataupun bagi yang sudah malang melintang didunia ini. 

Baca juga : pemahaman fungsi ISO

Shutter Speed, bila kita menelaah lagi arti kata tersebut, tentu kita akan menemukan berbagai macam cara dan tehnik didalam menentukan pola eksposure yang baik, unik dan menarik, atau saya sederhanakan bahasanya menjadi Eksposure Keratif, kenapa bisa begitu ??? 

Pastinya jika kita memilih shutter lambat ataupun yang super cepat- akan ada efek - efek tertentu yang dihasilkan entah itu dari shutter lambat ataupun dari shutter yang lebih cepat semuanya bisa sangat mahal dan WAH !! Kemudian pertanyaanya, efek seperti apa ? Banyak efek kamera atau tehnik pengambilan gambar yang unik, justru didapat dengan kita menentukan shutter lambat atau cepat, contohnya, tehnik Zooming, Panning, Freezing dll, tapi kali ini kita tidak akan membahas tentang tehnik-tehnik tersebut, jadi tetap pada prinsip shutter speed yang dimana waktu adalah hal yang terpenting, 


Untuk pemahaman, sekarang coba anda pegang kamera anda dan ingat selalu setel mode kamera anda ke mode manual !!! Kemudian, coba geser fungsi tombol seperti gambar dibawah ini.


Anda tentunya akan mendapatkan perubahan pola angka yang berubah, dari 30, 15, 8, 4, 2, 1, 1/15,1/30.dst, pola jeda yang ada dishutter speed juga dinamakan "STOP" misal dari 1/250 ke 1/500 berarti naik 1STOP begitu seterusnya, yang ingin saya katakan kepada anda, semakin besar nilai 1 sepersekian dengan nominal angka besar di belakangnya, maka semakin cepat kamera merekam gambar tersebut, sebaliknya jika nilai angka shutter speed berupa angka desimal (bukan pecahan) maka kecepatan kamera dalam merekam sebuah gambar semakin lambat, 

Disini saya tetap meminta anda memahami pola STOP pada shutter speed di menu kamera anda, tentu anda bisa membedakan dengan berupa angka yang tersusun pada gambar dibawah ini,- 

Untuk mempertajam pemahaman fungsi shutter dikamera anda, saya ingin anda sekarang setel mode aperture di angka f8 dan ISO diangka 200 kemudian carilah objek bergerak, berupa roda, kipas angin atau sejenisnya tentukan light meter anda dan ambil gambar dan lihat hasilnya, kemudian saya ingin anda naikan kecepatan shutter anda 2-3 StOP, lalu ubah setingan Aperture hingga lighmeter tepat diangka nol atau ditengah tanpa merubah ISO, lalu bidik dan lihat hasilnya, dan kemudian saya ingin anda mencoba hal yang sama seperti diatas, hanya saja kali ini anda menurunkan waktu shutter speed anda 2-3 STOP, hingga lightmeter tepat diangka nol atau tengah, lalu bidik !!! Dan anda sekarang sudah mempunyai 3 hasil dengan nilai shutter yang berbeda setiap gambarnya- kemudian bandingkan objek pada gambar tersebut !!! Maka anda akan menangkap 3 gambar dengan siratan gerak yang terekam secara berbeda. 

Dan tanpa anda sadari, anda sudah melakukan beberapa tehnik yang ada dengan kamera anda, Jadi teruslah mencoba, terus memotret, dan tentu saja terus baca artikel saya selanjutnya .. 

Untuk pertanyaan bisa sahabat ajukan melalui kolom komentar dan saya akan berusaha membantu mengatasi masalah anda seputar fotografi dan teknisnya, sepanjang kemampuan dan pengalaman saya, 


Terimakasih- 
Salam.

Thursday, 5 March 2015

Menyikapi Kehidupan Berdasarkan Fakta

Banyak diantara kita selalu berupaya bagaimana kita bisa sukses, bukan hanya banyak tetapi hampir semua pasti berpikir seperti itu, jadi.. apa yang sudah anda lakukan untuk itu ?

sebelum anda menjawab itu, saya akan ajak anda untuk memahami suatu fakta tentang apa yang kita sebut kehidupan, yang terdiri dari 2 hal yang sangat hakiki, dimana itu adalah HIDUP dan MATI, dari kedua hal itu menjadikan semua mahkluk yang mempunyai satu tujuan, mencapai kebutuhan dan keinginan, 


Tahukah anda, bahwa setiap matahari mulai terbit, maka seekor rusa harus berlari sekencang mungkin, bahkan harus lebih kencang daripada seekor singa, karena jika tidak bisa berlari dan lebih cepat dari singa maka bahwa tidak mungkin saat matahari terbit tersebut dia sudah menjadi mangsanya,

Dan tahukah anda ? bahwa setiap matahari terbit, maka seekor singa juga berpikir dia harus berlari lebih cepat untuk dapat segera menangkap si rusa untuk dijadikan makananya, yang notabene si rusa lebih lambat darinya. Atau dia tidak makan sama sekali.
Sangatlah komplek dan pelik melihat kehidupan kedua binatang diatas yang dimana kita sebut sebagai bagian dari rantai makanan, dan bagaimana dengan kita sebagai manusia yang menduduki tingkat rantai makanan paling tinggi diantara semua ?

Tidak perlu kita membayangkan ataupun kita harus seperti singa ataupun rusa dimana mereka saling menghindari satu sama lain, tapi terlebih dari itu semua, hanya satu yang menjadi dasar atau inti dari fakta diatas, yaitu “BERTAHAN HIDUP”

Kita sering sekali meremehkan kehidupan yang kita dapat, hanya berdasarkan pada harapan, keyakinan, dan kepercayaan, apabila si rusa percaya, bahwa pada hari itu si singa tidak akan memakannya apa yang kan terjadi ?? (si singa tetaplah ingin bertahan hidup, pasti dia akan memakannya), atau sebaliknya, jika si singa berharap si rusa mendadak terluka kakinya waktu berlari, kira kira apakah iya pasti terjadi, iya mungkin saja kalo si rusa bisa terkilir ?    ( tapi perlu diingat ! ketakutan akan suatu hal membuat alam bawah sadar mendominasi seluruh akal dan pikiran kita, pastinya dia akan selalu berlari dan apa si singa bisa santai saja ), dan bagaimana jika keduanya berpikir, besok saya pasti akan mati, jadi saya pasrah saja ? menurut anda apakah laparnya singa dan ketakutan si rusa bisa menerima itu semua ?

Hidup emang penuh realitas tanpa batasan, jadi mungkin saja semua bisa terjadi, tetapi perlu diingat tak ada yang bisa merubah nasib dan bahkan takdir kita jika kita tidak bergerak dan berlari.
Bergerak dan berlari, apa maksudnya ???

Kita memang berada pada siklus rantai makanan, tetapi kita adalah yang teratas dipuncaknya, lalu kenapa kita harus bergerak dan berlari, sebelum saya jawab, ada baiknya anda pahami konsep harapan, keyakinan dan kepercayaan diatas yang tadi saya sebutkan, apakah dengan anda berharap semua keinginan dan kebutuhan anda bisa terwujud ?, apakah dengan anda yakin dengan tingkat keyakinan tinggi semua masalah anda bisa teratasi dengan baik ?, dan apakah jika anda hidup berdasarkan rasa percaya, apakah anda bisa terhindar dari kesusahan ?
Anda pasti sependapat dengan saya, bahwa kita yang hidup berdasarkan realita yang ada, pasti “TIDAK” !

Jadi apa yang mesti anda lakukan sekarang ? saya rasa anda sudah menemukan jawabannya, dan benar bahwa kita harus bergerak dan berlarilah untuk mengejar sesuatu, dari apa yang kita sebut KEBUTUHAN DAN KEINGINAN ANDA

demikian, semoga sedikit cerita saya atau lebih tepatnya contoh kenyataan diatas bisa menjadi sumber dari apa yang bisa menggerakan dan memaksa kita berlari dengan berlandaskan, harapan, keyakinan dan kepercayaan.

terima kasih.
salam.


Tuesday, 3 March 2015

TIPS Memotret Makro Dalam Fotografi Makro



Semangat Sore, sahabat blogger, setelah sebelumnya saya membahas tentang tips bagaimana memotret pemandangan dalam fotografi landscape, sekarang saya akan bahas tentang tips bagaimana cara mendapatkan berbagai foto makro yang bagus, yang saya kutip dari web seputar fotografi. sebetulnya fotografi makro dapat dilakukan oleh siapa saja dan pada obyek apa saja. Banyak sekali mahluk hidup atau benda mati yang bisa kita jadikan obyek foto. Tanaman hias, bunga, serangga, makanan, sebuah produk, maupun mainan dapat kita jadikan sebagai obyek dalam fotografi makro



Ada beberapa tips fotografi makro sederhana yang bisa kita gunakan pada saat kita membuat sebuah foto makro supaya hasilnya lebih baik. Tentunya harus ditunjang juga dengan latihan / eksperimen-eksperimen sesuai kreatifitas kita.

Siapkan Peralatan Fotografi Kita


Pertama tentunya kamera. Sebenarnya kita bisa memakai kamera apa saja, baik kamera saku, prosumer, apalagi DSLR. Kamera saku dan kamera prosumer sekarang ini sudah dilengkapi fitur makro. Jadi kita tinggal merubah ke mode makro saja. Berbeda dengan kamera DSLR yang harus dikombinasikan dengan lensa khusus fotografi makro. Akan tetapi, untuk bodi kamera DSLR tidak masalah jika menggunakan merek atau seri apa saja. Tidak ada bodi kamera yang khusus untuk fotografi makro.

Kedua adalah lensa makro / macro lens. Jenis lensa yang memang khusus digunakan untuk fotografi makro. Anda bisa Memilih Lensa tersebut sesuai dengan kebutuhan Anda. Sebenarnya ada alternatif lain selain menggunakan lensa makro, yaitu menggunakan extention tube maupun reverse ring. Akan tetapi, hasilnya tentu tidak akan sebagus yang menggunakan lensa makro.

Ketiga adalah tripod. Stabilitas kamera pada saat memotret tidak boleh ditawar lagi. Fotografi makro mengutamakan detail obyek foto, jadi sama sekali tidak boleh ada gerakan. Gerakan sedikit saja bisa berakibat hasik foto tidak tajam / blur.

Keempat adalah flash. Penggunaan flash khusus fotografi makro sangat dianjurkan, misalnya ring flash. Akan tetapi, penggunaan flash tersebut harus sesuai dengan pencahayaan yang sudah kita rencanakan.

Pilih Tempat yang Tepat


Jika obyek fotografi makro kita adalah sebuah produk, sangat disarankan agar kita melakukannya di dalam studio. Kita dapat dengan mudah mengatur penggunakan lampu studio, tripod, ring flash maupun peralatan lain. Selain itu, kita juga lebih mudah mengatur komposisi maupun pencahayaannya.

Sedangkan obyek fotografi makro kita adalah hewan atau tumbuhan yang memang harus dilakukan di luar ruangan, kita bisa menggunakan alat bantu seperti tripod, flash, atau ring flash yang khusus digunakan untuk fotografi makro. Ingat bahwa tripod adalah peralatan wajib didalam ruangan maupun luar ruangan.

Perhatikan Pencahayaan atau Lighting


Semakin dekat jarak lensa ke subyek foto, pencahayaan yang ada akan semakin berkurang. Oleh karena itu, kondisi pencahayaan di sekitar subyek foto wajib diperhatikan. Walaupun begitu, kita tidak boleh memaksakan penggunaan ISO yang tinggi. Sebab ISO yang tinggi mengakibatkan gangguan noise pada hasil fotonya. Sedangkan foto makro yang kita butuhkan adalah foto yang tajam dan bersih. Disarankan tetap menggunakan ISO terendah.

Setelah mengatur ISO ke angka terendah, kita mengatur bukaan diafragma (Aperture) lensa mulai dari bukaan diafragma terbesar (dengan angka f-terkecil). Pengaturan ini selain bertujuan mendapatkan pencahayaan yang tepat, juga untuk mendapatkan ruang tajam yang ideal bagi subyek foto. Foto makro yang baik dan bagus secara artistik adalah jika latar belakangnya blur sempurna.

Namun jika kita melakukan pemotretan makro ke objek bergerak seperti serangga, maka pengaturan kecepatanrana / Shutter Speed yang tepat adalah kuncinya. Biasanya hewan-hewan kecil seperti kupu-kupu, belalang, lalat, semut, nyamuk, dan sejenisnya dapat bergerak dengan cepat tanpa kita sadari, sehingga momen yang baik akan hilang begitu saja. 

Fokus !!!


Ketidaktepatan titik focus pada fotografi makro adalah petaka. Sangat disarankan menggunakan pengaturan fokus secara manual daripada menggunakan autofocus. Selain lebih cepat, juga lebih tepat. sehingga akan muncul efek bluring dimana biasa kita sebut dengan istilah depth of field (dof) 

Perhatikan Mode Metering


Untuk mode metering, sebaiknya kita mengatur pilihan metering kamera pada mode Spot Metering. Mode Spot Metering akan menghitung pencahayaan hanya pada area titik fokus yang dituju saja.

Konsep Dalam Foto Tersebut


Foto yang baik memiliki tujuan, jadi bukan hanya sekedar foto saja. Foto makro untuk kepentingan pendidikan biasanya lebih mengutamakan detaik subyek dibandingkan artistiknya. Akan tetapi foto makro tang terbaik adalah tetap menampilkan sisi artistik, detail, dan komposisinya.




You Keep Shooting !!!


Fotografi makro tidak seperti fotografi landscape atau potrait. Obyek yang sangat dekat membuat kita kesulitan dalam memotret. Kita harus sabar dalam mengambil gambar, belajar menentukan komposisi yang tepat, pencahayaan yang tepat, dan tentunya belajar menghasilkan gambar yang tajam dan detail, jadi tetap semangat !!!


cukup sekian semoga artikel ini bisa menginspirasi para pecinta fotografi semua nya.
terima kasih.
salam.


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...