Translate

Tuesday 12 May 2015

Mengenal Perbedaan Jenis Kamera Full Frame dengan Kamera APS-C



Selamat pagi sahabat blogger, apa kabar ??? ya tentu saya berharap kalian semua baik dan bisa lanjutkan membaca artikel saya kali ini tentang perbedaan kamera denga sensor full frame dan sensor APS-C yang sengaja saya kutip dari mas tommy dalam blognya Tommyvotograph.wordpress.com. Langsung saja kita bahas…

Sensor pada kamera analog menggunakan negatif film berukuran 35mm. Seiring merambahnya digitalisasi di dunia fotografi, sensor analog pun ditinggalkan dan digantikan sensor digital. Semua perangkat digital fotografi mulai dari kamera DSLR, kamera poket, bahkan kamera ponsel memiliki ukuran sensornya masing-masing. Sensor digital ini ada yang seukuran dengan negatif film 35mm yang disebut kamera Full frame. Namun ukuran kamera yang beragam dan untuk menekan biaya produksi sensor digital pun diperkecil. Sensor APS-C misalnya yang ukurannya lebih kecil dari sensor Full frame.

Lalu apa saja perbedaan antara kamera dengan sensor full frame, APS-C atau sensor pada perangkat digital fotografi lainnya…? Perhatikan 2 gambar berikut ini!






Full frame : Nikon D4, Nikon D800, Nikon D600, Nikon D610, Canon 1D Mark III, Canon 5D Mark III, Sony Alpha 99.

APS-C 1.5x : Nikon D5200, Nikon D3200, Nikon D7100, Pentax K5, Sony Alpha 77

APS-C 1.6x : Canon 1100D, Canon 700D, Canon 70D

Crop factor sangat berpengaruh pada hal teknis pada hasil sebuah kamera. Itulah alasan mengapa kamera full frame jauh lebih mahal. Crop factor akan mempengaruhi fical length, ISO & ruang tajam pada sebuah kamera.

Kelebihan kamera Fullframe :


1. Focal Length lebih lebar

Untuk penjelasan lebih detail mengenai focal length, teman-teman bisa membaca artikelà Memahami Focal Length. Selain kamera, lensa DSLR pun memiliki 2 tipe, yaitu tipe fullframe (FX pada Nikon, EF pada Canon) dan non-full frame-nya (DX pada Nikon, EF-S pada Canon). Dan perlu diingat bahwa kamera fullframe hanya bisa menggunakan lensa fullframe saja! Para fotografer lansekap lebih suka menggunakan kamera full frame karena cakupan focal length-nya yang lebih lebar. Mengapa demikian..? Misalnya sebuah kamera full frame (misal, D800) dipasangkan dengan lensa Nikon AF-S 24-70mm FX maka zoom yang dihasilkan adalah murni 24-70mm. Sedangkan jika sebuah lensa Nikon AF 24-70mm FX dipasangkan dengan Nikon D7100 rentang zoom (focal length) yang dihasilkan ialah focal length X crop factor yang akan merubah nilai rentang zoom lensa tersebut menjadi 36-105mm (24-70mm x 1,5).

2. Lebih peka terhadap cahaya

Karena sensornya yang lebih besar maka daya tampung cahayanya pun lebih banyak. Hal ini membuat dalam kondisi gelap kamera full frame masih memiliki kepekaan dari pada kamera crop factor.

3. Noise lebih rendah

Seperti yang sudah diterangkan diatas, karena sensornya yang besar dan lebih peka terhadap cahaya maka penggunaan ISO bisa lebih kecil daripada kamera non-full frame. Misalnya dalam kondisi ruangan yang gelap digunakan kamera full frame dengan ISO 600 dan kamera APS-C dengan ISO 600, tentu noise yang dihasilkan lebih sedikit dan lebih terang (karena peka cahaya) kamera bersensor full frame. Karena sensornya yang lebih besar,

4. Ruang tajam lebih sempit

Jika teman-teman menginginkan ruang tajam (depth of field) yang sempit maka berkat sensor yang lebih besar ruang tajam yang didapat juga semakin sempit. Sangat cocok untuk mendapatkan bokeh.

Kelebihan kamera APS-C


1.Harga lebih murah

Karena sensor merupakan hal paling mahal dalam sebuah kamera digital ukuran sensor yang semakin kecil tentu akan mengurangi biaya produksi yang membuat harga semakin murah.

2. Rentang zoom lebih tinggi (tele)

Berkebalikan dengan lensa full frame yang cocok untuk memotret wide, kamera APS-C memiliki zoom yang lebih tinggi. Masih menggunakan rumus yang sama, focal length x sensor. Misal, kamera Nikon D7100 dipasangkan dengan lensa AF-S 70-200mm FX maka zoom yang akan dihasilkan ialah 1.5x-nya yaitu 105-300mm. Bahkan para fotografer olahraga yang menggunakan kamera APS-C karena rentang zoom-nya yang lebih panjang daripada kamera full frame.

3. Ukuran lebih ringkas

Hal ini juga disebabkan karena ukuran sensornya yang lebih mini.

4. Bisa menggunakan lensa fullframe

Jika kamera full frame hanya bisa dipasangkan dengan lensa full frame, hal ini tidak berlaku dengan kamera ber-crop-factor. Kamera APS-C dapat memakai baik itu lensa full frame atau lensa APS-C. Lensa full frame dianggap lebih tajam & berkualitas dibanding dengan APS-C, misal, seluruh lensa ser Luxury Canon ialah lensa EF.


Serupa tapi tak sama. Antara Canon 6D dan 70D yang ukurannya nyaris sama namun sensornya berbeda. Perhatikan, sensor fullframe pada 6D (berbentuk kotak) jauh lebih besar daripada APS-C.



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...