Memahami Istilah Depth Of Field (DOF)
Selamat datang kembali, sahabat blogger ! Kali ini saya ingin membahas
tentang depth of field atau ruang tajam dari dekat ke jauh, ulasan ini
pastilah menarik, kenapa ??? Karena disinilah sentral dari segala jenis
tehnik aperture, seperti apa itu ?
Artikel terkait : pemahaman Aperture
Berbicara tentang depth of field pastilah tidak pernah terlepas dari aperture, sebab hal yang paling mempengaruhi ruang tajam adalah besar atau kecilnya cahaya yang masuk mengenai sensor media dikamera anda entah dari konsep aperture bercerita, aperture terisolasi, dll. Dan kita akan bahas satu persatu.
Depth Of Field (DoF) adalah ruang tajam dari dekat ke jauh pada bidang media dikamera anda, bagaimana dan seperti apa ? Sebelumnya, pasti anda sering melihat hasil foto di internet yang dimana hasil tersebut bisa nampak tajam dari depan gambar hingga ke belakang, atau melihat suatu objek yang berkesan sendirian atau terisolasi karena samping atau belakang dari objek yang difoto itu tampak seperti sebuah karpet berwarna hijau, yang ternyata adalah tanaman atau daun ??!!! Pasti anda bertanya tehnik apa yang digunakan fotografer tersebut ???
Tentunya semua bisa dipelajari, dan kabar baiknya ternyata itu mudah sekali..!! Lalu tahukah anda betapa mudahnya itu ?? Sebenarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi depth of field, seperti jarak kita dengan objek, fokal length, dan aperture itu sendiri, semua saling berkaitan biarpun secara garis besar hal yang paling mempengaruhi adalah aperture itu sendiri. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk memahami aperture, baca tentang pemahaman aperture disini.
Secara teori semua sudah diatur didalam kamera anda, dan prinsipnya adalah, semakin besar nilai aperture (semakin kecil bukaan lensa anda misalnya, 16-22 dan 32 ) maka akan semakin besar dan dalam ruang tajam fokus foto anda, sebaliknya semakin kecil nilai aperture ( semakin besar bukaan lensa anda misalnya, 1,4-2 dan 2,8 ) maka ruang tajam yang tercipta didalam foto anda semakin sempit, hal itu terjadi karena pada waktu bukaan lensa yang lebar, dimana cahaya yang jatuh di titik fokus maka disitulah ruang yang dianggap tajam (ingat semakin besar bukaan lensa anda, akan menyulitkan cahaya yang masuk untuk berkonsentrasi pada sensor/ titik fokus) dan begitupun sebaliknya, jika bukaan lensa kecil, maka mudah bagi cahaya yg masuk untuk memenuhi sensor fokus !!! Sebenarnya prinsip ini mengadopsi dari salah satu ilmu hukum gaya di pelajaran fisika.
membaca tulisan dan pengertian diatas pasti membingungkan bagi kita yang bisa dibilang awam, tetapi jangan khawatir untuk memudahkan anda memahami hal tersebut, saya bisa menyederhanakan dengan alat dan langkah-langkah seperti berikut,
Saya ingin anda menyiapkan senter atau sumber cahaya lainya, kemudian mulai lah dengan menandai bidang yang berwarna putih ( misalnya, tembok dan kertas didepan atau ditas anda ) lalu buatlah 1 atau 2 titik kecil saja mungkin diameter 2-3cm dengan titik fokus di tengahnya. Seperti gambar berikut :
Artikel terkait : pemahaman Aperture
Berbicara tentang depth of field pastilah tidak pernah terlepas dari aperture, sebab hal yang paling mempengaruhi ruang tajam adalah besar atau kecilnya cahaya yang masuk mengenai sensor media dikamera anda entah dari konsep aperture bercerita, aperture terisolasi, dll. Dan kita akan bahas satu persatu.
Depth Of Field (DoF) adalah ruang tajam dari dekat ke jauh pada bidang media dikamera anda, bagaimana dan seperti apa ? Sebelumnya, pasti anda sering melihat hasil foto di internet yang dimana hasil tersebut bisa nampak tajam dari depan gambar hingga ke belakang, atau melihat suatu objek yang berkesan sendirian atau terisolasi karena samping atau belakang dari objek yang difoto itu tampak seperti sebuah karpet berwarna hijau, yang ternyata adalah tanaman atau daun ??!!! Pasti anda bertanya tehnik apa yang digunakan fotografer tersebut ???
Tentunya semua bisa dipelajari, dan kabar baiknya ternyata itu mudah sekali..!! Lalu tahukah anda betapa mudahnya itu ?? Sebenarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi depth of field, seperti jarak kita dengan objek, fokal length, dan aperture itu sendiri, semua saling berkaitan biarpun secara garis besar hal yang paling mempengaruhi adalah aperture itu sendiri. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk memahami aperture, baca tentang pemahaman aperture disini.
Secara teori semua sudah diatur didalam kamera anda, dan prinsipnya adalah, semakin besar nilai aperture (semakin kecil bukaan lensa anda misalnya, 16-22 dan 32 ) maka akan semakin besar dan dalam ruang tajam fokus foto anda, sebaliknya semakin kecil nilai aperture ( semakin besar bukaan lensa anda misalnya, 1,4-2 dan 2,8 ) maka ruang tajam yang tercipta didalam foto anda semakin sempit, hal itu terjadi karena pada waktu bukaan lensa yang lebar, dimana cahaya yang jatuh di titik fokus maka disitulah ruang yang dianggap tajam (ingat semakin besar bukaan lensa anda, akan menyulitkan cahaya yang masuk untuk berkonsentrasi pada sensor/ titik fokus) dan begitupun sebaliknya, jika bukaan lensa kecil, maka mudah bagi cahaya yg masuk untuk memenuhi sensor fokus !!! Sebenarnya prinsip ini mengadopsi dari salah satu ilmu hukum gaya di pelajaran fisika.
membaca tulisan dan pengertian diatas pasti membingungkan bagi kita yang bisa dibilang awam, tetapi jangan khawatir untuk memudahkan anda memahami hal tersebut, saya bisa menyederhanakan dengan alat dan langkah-langkah seperti berikut,
Saya ingin anda menyiapkan senter atau sumber cahaya lainya, kemudian mulai lah dengan menandai bidang yang berwarna putih ( misalnya, tembok dan kertas didepan atau ditas anda ) lalu buatlah 1 atau 2 titik kecil saja mungkin diameter 2-3cm dengan titik fokus di tengahnya. Seperti gambar berikut :
Kemudian anda buat sebuah bentuk kerucut yang ujung terlubangi dari kertas seperti gambar dibawah ini
Selanjutnya saya ingin anda nyalakan senter, dan coba tutupkan kerucut disenter, dan arahkan ke titik fokus-
Pastinya area yang terkena cahaya hanya lah titik fokus saja atau paling tidak masih didalam lingkaran fokus yang kita buat (tergantung dari besar kecilnya lubang yang anda buat di kerucut anda), sekarang coba potong ujung dari kerucut dengan menggunakan gunting sehingga lubang menjadi lebih besar (hingga separo panjang kerucut), kemudian coba arahkan ke titik yang kita buat, lihat hasilnya- kita pasti setuju dengan semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin banyak juga cahaya yang berada diluar titik atau lingkaran yang kita buat dan istilah itu disebut Out of Fokus ( Blur ). -
*saya sarankan anda tetapkan jarak yang konstan antara percobaan yang pertama dan kedua dalam percobaan sederhana ini (karena jarak juga mempengaruhi penyebaran atau besaran cahaya yang masuk ke sensor fokus)
untungnya anda tidak perlu membawa gunting atau kertas kerucut kemana-mana, hehehe, karena menentukan besarnya lubang cahaya yang masuk tersebut, kita dapat lakukan dengan mengatur besaran f/stop (Aperture) hanya dengan memutar, menekan, atau menggeser tombol menu dikamera anda dengan prinsip seperti yang saya sebutkan diatas tadi. Mudah bukan !!! sekarang bawa pengetahuan ini keluar dengan membawa kamera anda dan carilah objek yang menarik untuk anda ambil gambarnya...
Sampai disini dulu, ulasan saya hari ini- mudah-mudahan sedikit pengetahuan anda tentang depth of field bisa bertambah, dan untuk selanjutnya akan saya bahas di kesempatan berikutnya. Ingat !!! Tetap belajar, tetap mencoba, tetap berkarya, dan tetap membaca artikel tentang fotografi diblog dunia fotografi.
Untuk pertanyaan bisa diajukan ke kolom komentar dibawah ini, terimakasih
Salam-
0 comments:
Post a Comment