Cara Memahami Depth Of Field (DOF) 2
"semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin banyak juga cahaya yang berada diluar titik fokus dan istilah itu disebut Out of Fokus ( Blur )".
Depth of Field atau ruang tajam dekat ke jauh, selalu menjadi patokan bagi hampir semua fotografer untuk menunjukan bahwa foto yang dia ambil mempunyai makna kondisi ( berCerita ),lalu bagaimana caranya untuk mendapatkan hasil seperti itu ? (baca Artikel sebelumnya tentang Depth Of Field di SINI) Ingat !! tidak semua gear bisa mendapatkan hasil istimewa untuk efek bercerita, karena semua bersumber dari keterbatasan lensa yang kita punya, membuat kita setidaknya harus memiliki 3 - 5 lensa, yang sekiranya mewakili panjang fokal length dan nilai aperture terkecil (bukaan lensa besar), tapi kembali lagi semua harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang kita punya. Eitss !! jangan kuatir karena kita bisa membeli lensa bekas dengan lebih banyak keuntunganya daripada beli baru, selama kita tahu tips cara memilih dan membeli lensa bekas, baca tipsnya disini.
Hal ini penting karena lensa akan mewakili mata anda untuk menangkap sebuah bidang gambar di kamera, dan dari hal sederhana itulah sebuah cerita dimulai, sebagai contoh, anda ingin memotret sekumpulan batalyon TNI kita yang sedang baris berbaris, atau Siswa sekolah yang mengikuti upacara bendera, dimana anda menginginkan dari orang terdepan hingga kebelakang bisa terlihat tajam dan jelas semua raut muka dan ekspresi kepanasan atau kecapean yang dirasakan, atau anda ingin hanya sebagian dari orang terdepan atau belakang saja yang tajam, sehingga lainnya yang tidak anda inginkan akan tampak kabur atau blur, atau bahkan anda hanya ingin mengambil gambar seseorang yang berada di tengah barisan sehingga orang terdepan dan belakang tampak kabur, ?? Hampir semua kamera dengan lensa standart zoom yang anda punya, bisa melakukan trik itu dengan mengatur besar kecilnya angka Aperture (diafragma/f-stop), hanya saja tingkat blur atau bokeh (istilah kerennya untuk bluring) tidak bisa se-Bokeh daripada lensa dengan nilai Aperture kecil (misalnya, 1,4 - 2 - 2,8 ) hal itu tentunya tidak berlaku untuk lensa yang mempunyai bentangan fokal length yang panjang dalam hal ini lensa Makro, Fix, Telephoto atau TeleZoom,
Artikel terkait : jenis-jenis lensa dan fungsinya
Mengapa ? Karena dengan fokal length panjang, akan menciptakan efek Zooming, yang disini jarak pandang pada objek tersebut nampak semakin dekat, dan alhasil bidang yang tidak terjangkau otomatis menjadikanya out of fokus, meskipun kita masih menggunakan nilai Aperture sedang (misalnya 5,6 - 8) itulah mengapa saya sebutkan diawal pembahasan bahwa fokal length bisa mempengaruhi depth of field selain jarak kita terhadap objek. Baca disini
Sebagai latihan, pastikan anda menyetel kamera anda dalam keadaan mode manual, kemudian, ambilah sebuah benda sebagai objek dan kain.
Lalu- coba anda lakukan setting kamera anda dengan f-stop (nilai aperture) diangka terkecil (1,4 - 2 - 2,8 - 4) dilensa anda, kemudian letakan objek dengan jarak 1-2 meter dari tempat anda, dan letakan kain 1-2 meter di belakang objek lalu ikuti panduan menentukan exposure melalui lightmeter dengan mengarahkan kamera ke objek, baca tentang exposure, dan jepret !!! Anda lihat hasilnya ?? Kemudian ulangi langkah tadi tetapi kali ini anda menggunakan nilai aperture terbesar ( 11 - 16 - 22 - 32 ). Dan jeprett !!! Maka anda bisa bandingkan hasilnya !!!
Untuk lebih mendapatkan hasil yang mempunyai efek bokeh lebih bagus, saya sarankan agar anda membeli jenis lensa yang mempunyai nilai aperture terkecil, hal ini ditandai dari nama lensa itu sendiri, misalnya EFS 18-135 f3,5-4 is atau Ef 50mm f1,8 dll -
Sekian semoga bermanfaat dan tentunya bisa meningkatkan skill anda, dan terus belajar, terus memotret, dan terus berkarya,- untuk pertanyaan bisa diajukan di kotak kolom komentar dibawah, terimakasih.
Salam-
Baca : jenis jenis kamera dan lensa.
0 comments:
Post a Comment