Translate

Monday 19 January 2015

Cara Memahami Fungsi Aperture (Diafragma)

Pada kesempatan ini saya ingin membahas soal Aperture, tentang pemahaman dan fungsi dari aperture dikamera anda, langsung saja kita bahas, Aperture atau nama lain dari diafragma adalah salah satu dari segitiga fotografi, dan fungsi inilah yang bisa membuat efek blur pada background si objek dengan kondisi tertentu, lalu seperti apa kondisi itu ?


Secara teknis aperture adalah sebuah lubang yg terbentuk dari susunan serangkaian enam bilah logam yang tumpang tindih, yang dimana hal ini memungkinkan kita untuk mengatur besar atau kecilnya lubang pada kamera anda, fungsinya sederhana, hanya untuk membatasi banyak atau sedikitnya jumlah cahaya yang masuk ke sensor media digital atau film dikamera anda.

Umumnya untuk semua lensa mempunyai angka aperture kecil hingga yang besar, dimana angka tersebut mempunyai batasan maksimal yang berbeda, tergantung jenis dan type lensa anda. Umumnya angka aperture terkecil itu dimulai dari 1,4 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 (tergantung lensanya) angka tersebut merupakan refleksi dari bukaan yang besar, dimana hal itu memungkin cahaya yang masuk lebih banyak, sebaliknya jika angka aperture besar seperti 8 - 11 - 16 - 22 - 32 (tergantung lensanya) merupakan bukaan yang kecil, hal ini membuat cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit, kenapa harus ada fungsi seperti itu ??

Di era kamera film, media film atau biasa disebut roll film sangat sensitif terhadap cahaya, jadi jika kita memotret di kondisi terang benderang jika kita tidak bisa mengatur sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk, maka akan membuat hasil foto anda "terlubangi" dengan warna putih yang rata disebagian gambar ataupun sebaliknya gelap dimana-mana, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk hingga mengenai sensor media dikamera, begitupun kalau anda berada di tempat yang gelap maka anda membutuhkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, maka anda harus membukanya lebar-lebar supaya foto yang anda ambil tidak menjadi gelap. Tapi itu semua hanyalah dasar dari fungsinya saja, tidak menutup kemungkinan anda bisa menggunakan fungsi tersebut secara berseberangan demi kepentingan yang mengatasnamakan kreatifitas yaitu dengan memanfaatkan ruang tajam dari dekat ke jauh atau biasa disebut Depth of Field ( akan saya bahas diartikel berikutnya ya).

Untuk pemahaman aperture tersebut, coba setel mode kamera anda ke mode manual lalu saya ingin anda menyetel kamera anda dari shutter speed diangka 1/250 dan ISO di angka 200, lalu coba arahkan kamera anda ke objek yang tercahayai dengan baik, kemudian tentukan nilai Aperture anda ke angka terkecil misalnya 1,8 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 (tergantung lensanya), lalu bidikan-

Kemudian anda ubah settingan aperture anda (tanpa merubah nilai shutter dan iso) ke angka yang terbesar misalnya 11- 16 - 22 - 32 lalu bidikan- dan lihat hasilnya !!! Dan ingat tentang "wadah" dalam perumpamaan saya di artikel sebelumnya klik disini-

Jangan lupa agar anda juga mencobanya pula di ruangan yang gelap, supaya anda mengerti baik fungsi maupun pemahamannya melalui perbedaanya-

Ingat, teruslah mencoba, teruslah belajar, dan tentunya teruslah membaca artikel saya tentang dunia fotografi - hehehe.
Sekian
Untuk pertanyaan, bisa kalian ajukan melalui kotak kolom komentar dibawah,
Terimakasih.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...