Alkisah :
Suatu
hari, disalah satu daerah yang dimana masih dibilang sedikit terpelosok dan
jauh dari kota, sedang dibuatnya beberapa proyek pengembangan berupa perumahan,
pabrik, ruko, jalan raya dll. Sehingga banyak kontraktor ataupun pegawai dan
staff yang sukses disana. Seiring dengan berkembangnya daerah itu sekarang,
otomatis juga meningkatkan taraf hidup beberapa kontraktor dan karyawan ke
tingkat yang lebih baik.
Lalu
suatu hari, disalah satu kantor pengembang terbesar didaerah itu, datanglah
seorang pria yang terkenal rajin dan pandai sehingga dipercaya oleh direktur
perusahaan, dengan berpenampilan rapi, berkemeja warna biru dengan celana jeans
hitam dan memakai sepatu kulit mengkilap, masuk menuju suatu ruangan yang
terletak dipojok gedung tersebut.
"Tok-tok-tok
!!! Permisi pak",- ucap-nya.
"Oya..-
silahkan Masuk- masuk pak, silahkan" balas seorang pria dibalik pintu
ruangan yang ternyata adalah pemilik perusahaan tersebut.
"Ada
apa pak bima, kok sepertinya ada hal penting yg mau disampaikan?"
Sahut pemilik perusahaan,
"Eeee..
Begini pak, saya ingin mengundurkan diri." Jawab si karyawan.
"Kenapa
mengundurkan diri??" Tanya si direktur.
"Maap
pak, saya ada tawaran di tempat kerja lain- yang dari segi kesejahteraan lebih
terjamin" tukasnya.
"Apakah
disini kesejahteraan pak bima tidak terjamin,selama ini??" Sahut direktur
"Maap
pak, selama ini saya ikut bapak sudah sangat terjamin, hanya saja saya ingin
mencari yang lebih lagi, sembari mengukur kemampuan serta menambah pengalaman
saya" kata si karyawan,
"ooooo...jadi
bapak sudah dapat pekerjaan dengan posisi seperti yang bapak cita-citakan? -
baik,Mungkin kalo sudah seperti itu, saya tidak akan melarang bapak "
Sahut direktur,-
"tetapi,....
saya punya syarat yang harus bapak penuhi, jika bapak ingin benar-benar keluar
dari perusahaan ini" tambahnya.
"Apa
pak ?"Sahut si karyawan-
"Begini
pak, saya ingin bapak kerjakan 1 proyek pembangunan 1 rumah lagi di daerah area
tengah untuk seseorang yang spesial bagi saya, karena itu saya ingin bapak
tentukan lokasinya sendiri yang mana yang bagus, dengan luas yang bapak
kehendaki, dan model bangunan yang bapak inginkan atau baiknya seperti apa,
ingat harus istimewa" kata si direktur dengan mantapnya berbicara,
"wah
kalo seperti ini saya mana bisa langsung kerja di tempat baru?" Gumam si karyawan,-
setelah 5 menit terdiam ahkirnya si karyawan menyanggupi
"baik
pak !! Saya kerjakan, tetapi setelah itu saya boleh meninggalkan perusahaan ini
kan ??" Tanya nya dengan wajah serius,-
"Boleh..
Silahkan pak- saya juga akan beri bapak refrensi atas dedikasi bapak terhadap
perusahaan selama ini" jawab direktur,-
"baik
pak" sahut karyawan tersebut.
dengan
ahkirnya dengan wajah sedikit lesu- si karyawan tadi mulai keluar kantor,
sambil bergumam "kalo seperti ini kapan saya bisa keluar dari
sini?"
dan
si karyawan pun dengan tergesa-gesa mulai menuju ke area proyek yang
ditunjukan, dan mulai memilih lokasi, mengukur tanah, dan menandai tanah
tersebut, hingga kemudian hari, dia datang bersama anak buahnya- dan mulai
meninjau dan membuat pola bangunan, beserta rancangan gambar rumah seperti yang
dia inginkan,
lalu
mulai lah dibangun- sebulan setelah pembangunan datanglah si direktur menemui
pak bima, si karyawan tersebut, sambil bertanya "bagaimana pak bima ??
Jadinya bapak pilih lokasi yang mana ?? Luasnya berapa ?? Desainya seperti apa
??"
"Saya
pilih lokasi yang agak tengah pak, luas tanahnya 96 m2, desainnya seperti yang
biasa saya pakai pak" sahut karyawan tersebut, "lhoooo... Memangnya
lokasi itu bagus ? Luasnya ga kekecilan ? Desainnya apa ga terlalu umum??"
Ketus si direktur
"Bagus
kok pak, luas tanah juga standart, desain masih proposional pak" jawab
karyawan sekena-nya
"Ya
sudah... Terserah kamu saja- yang jelas saya ingin yang terbaik" kata si
derektur sembari pergi meninggalkan pak bima.
Setelah
beberapa bulan ahkirnya waktu yang ditunggu datang juga, pagi itu dengan derap
kaki yang mantap, pak Bima melangkah ke ruangan pak direktur.
"Tok
tok tok !!"
"Masuk"
sahut orang dari dalam yang tak lain adalah pak direktur
"Pagi
Pak, ini rumahnya sudah jadi, dan ini kunci rumahnya" ucap karyawan.-
"Baik,
bagaimana ?? Pasti bagus kan ?? Pasti seperti yang saya pesan kan ?" Tanya
pak direktur
"Bapak
nanti bisa lihat sendiri pak hasilnya" sahut si karyawan
"Baik
pak bima, kalo begitu saya percaya saja, saya sudah siapkan gaji + pesangon
bapak, dan surat refrensi seperti yang saya janjikan" pak direktur
"Baik
pak .. Terima kasih atas waktu yang sudah diberikan ke saya" jawab
karyawan
"ini
pak kuncinya" tambah karyawan,-
"Pak
bima, kunci rumah itu bawa saja sama pak bima" jawab pak direktur. Dengan
kaget nya si karyawan menjawab "maksud bapak???"
"Iya
rumah yang saya pesan untuk dibuatkan oleh bapak, itu adalah hadiah atau bonus
buat bapak, karena sudah mau bekerja keras dan membantu saya selama ini"
sahut nya..
Dengan
mata berkaca-kaca si karyawan tersebut berkata "terima kasih pak !",
Dia
terlihat menyesal dan kecewa karena dia tidak memilih tempat yang bagus, luas
dan bangunan yang megah sebelumnya dimana seperti yang diperintahkan pak
direktur,
Para
sahabat blogger, dari cerita di atas, secara langsung mengajarkan kepada kita
tentang apa arti dari pentingnya sebuah tanggung jawab, jadi janganlah
meremehkan atau bahkan merendahkan apa yang menjadi pekerjaan atau tanggung
jawab yang diberikan kepada kita, bahkan sekecil apapun itu, dan teruslah
menjaganya dengan kerja keras dan semangat.
semoga
cerita diatas bisa mengilhami para sahabat semua, supaya kita selalu
bekerja dengan hati dan suka cita.
terima
kasih.
salam.
Artikel
terkait :