Translate

Thursday, 22 January 2015

Cara Mudah Memahami Istilah Depth Of Field (DOF) 2

Cara Memahami Depth Of Field (DOF) 2

"semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin banyak juga cahaya yang berada diluar titik fokus dan istilah itu disebut Out of Fokus ( Blur )".  



Depth of Field atau ruang tajam dekat ke jauh, selalu menjadi patokan bagi hampir semua fotografer untuk menunjukan bahwa foto yang dia ambil mempunyai makna kondisi ( berCerita ),lalu bagaimana caranya untuk mendapatkan hasil seperti itu ? (baca Artikel sebelumnya tentang Depth Of Field di SINI) Ingat !! tidak semua gear bisa mendapatkan hasil istimewa untuk efek bercerita, karena semua bersumber dari keterbatasan lensa yang kita punya, membuat kita setidaknya harus memiliki 3 - 5 lensa, yang sekiranya mewakili panjang fokal length dan nilai aperture terkecil (bukaan lensa besar), tapi kembali lagi semua harus disesuaikan dengan kondisi keuangan yang kita punya. Eitss !!  jangan kuatir karena kita bisa membeli lensa bekas dengan lebih banyak keuntunganya daripada beli baru, selama kita tahu tips cara memilih dan membeli lensa bekas, baca tipsnya disini.

Hal ini penting karena lensa akan mewakili mata anda untuk menangkap sebuah bidang gambar di kamera, dan dari hal sederhana itulah sebuah cerita dimulai, sebagai contoh, anda ingin memotret sekumpulan batalyon TNI kita yang sedang baris berbaris, atau Siswa sekolah yang mengikuti upacara bendera, dimana anda menginginkan dari orang terdepan hingga kebelakang bisa terlihat tajam dan jelas semua raut muka dan ekspresi kepanasan atau kecapean yang dirasakan, atau anda ingin hanya sebagian dari orang terdepan atau belakang saja yang tajam, sehingga lainnya yang tidak anda inginkan akan tampak kabur atau blur, atau bahkan anda hanya ingin mengambil gambar seseorang yang berada di tengah barisan sehingga orang terdepan dan belakang tampak kabur, ?? Hampir semua kamera dengan lensa standart zoom yang anda punya, bisa melakukan trik itu dengan mengatur besar kecilnya angka Aperture (diafragma/f-stop), hanya saja tingkat blur atau bokeh (istilah kerennya untuk bluring) tidak bisa se-Bokeh daripada lensa dengan nilai Aperture kecil (misalnya, 1,4 - 2 - 2,8 ) hal itu tentunya tidak berlaku untuk lensa yang mempunyai bentangan fokal length yang panjang dalam hal ini lensa Makro, Fix, Telephoto atau TeleZoom,

Artikel terkait : jenis-jenis lensa dan fungsinya

Mengapa ? Karena dengan fokal length panjang, akan menciptakan efek Zooming, yang disini jarak pandang pada objek tersebut nampak semakin dekat, dan alhasil bidang yang tidak terjangkau otomatis menjadikanya out of fokus, meskipun kita masih menggunakan nilai Aperture sedang (misalnya 5,6 - 8) itulah mengapa saya sebutkan diawal pembahasan bahwa fokal length bisa mempengaruhi depth of field selain jarak kita terhadap objek. Baca disini

Sebagai latihan, pastikan anda menyetel kamera anda dalam keadaan mode manual, kemudian, ambilah sebuah benda sebagai objek dan kain.
Lalu- coba anda lakukan setting kamera anda dengan f-stop (nilai aperture) diangka terkecil (1,4 - 2 - 2,8 - 4) dilensa anda, kemudian letakan objek dengan jarak 1-2 meter dari tempat anda, dan letakan kain 1-2 meter di belakang objek lalu ikuti panduan menentukan exposure melalui lightmeter dengan mengarahkan kamera ke objek, baca tentang exposure,  dan jepret !!! Anda lihat hasilnya ?? Kemudian ulangi langkah tadi tetapi kali ini anda menggunakan nilai aperture terbesar ( 11 - 16 - 22 - 32 ). Dan jeprett !!! Maka anda bisa bandingkan hasilnya !!!

Untuk lebih mendapatkan hasil yang mempunyai efek bokeh lebih bagus, saya sarankan agar anda membeli jenis lensa yang mempunyai nilai aperture terkecil, hal ini ditandai dari nama lensa itu sendiri, misalnya EFS 18-135 f3,5-4 is atau Ef 50mm f1,8 dll -

Sekian semoga bermanfaat dan tentunya bisa meningkatkan skill anda, dan terus belajar, terus memotret, dan terus berkarya,- untuk pertanyaan bisa diajukan di kotak kolom komentar dibawah, terimakasih.
Salam-

Baca : jenis jenis kamera dan lensa.

Tuesday, 20 January 2015

Cara Mudah Memahami Istilah Depth Of Field (DOF)



Memahami Istilah Depth Of Field (DOF) 
  
Selamat datang kembali, sahabat blogger ! Kali ini saya ingin membahas tentang depth of field atau ruang tajam dari dekat ke jauh, ulasan ini pastilah menarik, kenapa ??? Karena disinilah sentral dari segala jenis tehnik aperture, seperti apa itu ?

Artikel terkait : pemahaman Aperture

Berbicara tentang depth of field pastilah tidak pernah terlepas dari aperture, sebab hal yang paling mempengaruhi ruang tajam adalah besar atau kecilnya cahaya yang masuk mengenai sensor media dikamera anda entah dari konsep aperture bercerita, aperture terisolasi, dll. Dan kita akan bahas satu persatu.

Depth Of Field (DoF) adalah ruang tajam dari dekat ke jauh pada bidang media dikamera anda, bagaimana dan seperti apa ? Sebelumnya, pasti anda sering melihat hasil foto di internet yang dimana hasil tersebut bisa nampak tajam dari depan gambar hingga ke belakang, atau melihat suatu objek yang berkesan sendirian atau terisolasi karena samping atau belakang dari objek yang difoto itu tampak seperti sebuah karpet berwarna hijau,  yang ternyata adalah tanaman atau daun ??!!! Pasti anda bertanya tehnik apa yang digunakan fotografer tersebut ???

Tentunya semua bisa dipelajari, dan kabar baiknya ternyata itu mudah sekali..!! Lalu tahukah anda betapa mudahnya itu ?? Sebenarnya ada beberapa hal yang mempengaruhi depth of field, seperti jarak kita dengan objek, fokal length, dan aperture itu sendiri, semua saling berkaitan biarpun secara garis besar hal yang paling mempengaruhi adalah aperture itu sendiri. Oleh sebab itu penting bagi kita untuk memahami aperture, baca tentang pemahaman aperture disini.
Secara teori semua sudah diatur didalam kamera anda, dan prinsipnya adalah, semakin besar nilai aperture (semakin kecil bukaan lensa anda misalnya, 16-22 dan 32 ) maka akan semakin besar dan dalam ruang tajam fokus foto anda, sebaliknya semakin kecil nilai aperture ( semakin besar bukaan lensa anda misalnya, 1,4-2 dan 2,8 ) maka ruang tajam yang tercipta didalam foto anda semakin sempit, hal itu terjadi karena pada waktu bukaan lensa yang lebar, dimana cahaya yang jatuh di titik fokus maka disitulah ruang yang dianggap tajam (ingat semakin besar bukaan lensa anda, akan menyulitkan cahaya yang masuk untuk berkonsentrasi pada sensor/ titik fokus) dan begitupun sebaliknya, jika bukaan lensa kecil, maka mudah bagi cahaya yg masuk untuk memenuhi sensor fokus !!! Sebenarnya prinsip ini mengadopsi dari salah satu ilmu hukum gaya di pelajaran fisika.

membaca tulisan dan pengertian diatas pasti membingungkan bagi kita yang bisa dibilang awam, tetapi jangan khawatir untuk memudahkan anda memahami hal tersebut, saya bisa menyederhanakan dengan alat dan langkah-langkah seperti berikut,

Saya ingin anda menyiapkan senter atau sumber cahaya lainya, kemudian mulai lah dengan menandai bidang yang berwarna putih ( misalnya, tembok dan kertas didepan atau ditas anda ) lalu buatlah 1 atau 2 titik kecil saja mungkin diameter 2-3cm dengan titik fokus di tengahnya. Seperti gambar berikut :  



Kemudian anda buat sebuah bentuk kerucut yang ujung terlubangi dari kertas seperti gambar dibawah ini



Selanjutnya saya ingin anda nyalakan senter, dan coba tutupkan kerucut disenter, dan arahkan ke titik fokus-
Pastinya area yang terkena cahaya hanya lah titik fokus saja atau paling tidak masih didalam lingkaran fokus yang kita buat (tergantung dari besar kecilnya lubang yang anda buat di kerucut anda), sekarang coba potong ujung dari kerucut dengan menggunakan gunting sehingga lubang menjadi lebih besar (hingga separo panjang kerucut), kemudian coba arahkan ke titik yang kita buat, lihat hasilnya- kita pasti setuju dengan semakin banyak cahaya yang masuk maka semakin banyak juga cahaya yang berada diluar titik atau lingkaran yang kita buat dan istilah itu disebut Out of Fokus ( Blur ). - 

*saya sarankan anda tetapkan jarak yang konstan antara percobaan yang pertama dan kedua dalam percobaan sederhana ini (karena jarak juga mempengaruhi penyebaran atau besaran cahaya yang masuk ke sensor fokus)

untungnya anda tidak perlu membawa gunting atau kertas kerucut kemana-mana, hehehe, karena menentukan besarnya lubang cahaya yang masuk tersebut, kita dapat lakukan dengan mengatur besaran f/stop (Aperture) hanya dengan memutar, menekan, atau menggeser tombol menu dikamera anda dengan prinsip seperti yang saya sebutkan diatas tadi. Mudah bukan !!! sekarang bawa pengetahuan ini keluar dengan membawa kamera anda dan carilah objek yang menarik untuk anda ambil gambarnya...

Sampai disini dulu, ulasan saya hari ini- mudah-mudahan sedikit pengetahuan anda tentang depth of field bisa bertambah, dan untuk selanjutnya akan saya bahas di kesempatan berikutnya. Ingat !!! Tetap belajar, tetap mencoba, tetap berkarya, dan tetap membaca artikel tentang fotografi diblog dunia fotografi.

Untuk pertanyaan bisa diajukan ke kolom komentar dibawah ini, terimakasih
Salam-


Monday, 19 January 2015

Cara Memahami Fungsi Aperture (Diafragma)

Pada kesempatan ini saya ingin membahas soal Aperture, tentang pemahaman dan fungsi dari aperture dikamera anda, langsung saja kita bahas, Aperture atau nama lain dari diafragma adalah salah satu dari segitiga fotografi, dan fungsi inilah yang bisa membuat efek blur pada background si objek dengan kondisi tertentu, lalu seperti apa kondisi itu ?


Secara teknis aperture adalah sebuah lubang yg terbentuk dari susunan serangkaian enam bilah logam yang tumpang tindih, yang dimana hal ini memungkinkan kita untuk mengatur besar atau kecilnya lubang pada kamera anda, fungsinya sederhana, hanya untuk membatasi banyak atau sedikitnya jumlah cahaya yang masuk ke sensor media digital atau film dikamera anda.

Umumnya untuk semua lensa mempunyai angka aperture kecil hingga yang besar, dimana angka tersebut mempunyai batasan maksimal yang berbeda, tergantung jenis dan type lensa anda. Umumnya angka aperture terkecil itu dimulai dari 1,4 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 (tergantung lensanya) angka tersebut merupakan refleksi dari bukaan yang besar, dimana hal itu memungkin cahaya yang masuk lebih banyak, sebaliknya jika angka aperture besar seperti 8 - 11 - 16 - 22 - 32 (tergantung lensanya) merupakan bukaan yang kecil, hal ini membuat cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit, kenapa harus ada fungsi seperti itu ??

Di era kamera film, media film atau biasa disebut roll film sangat sensitif terhadap cahaya, jadi jika kita memotret di kondisi terang benderang jika kita tidak bisa mengatur sedikit banyaknya jumlah cahaya yang masuk, maka akan membuat hasil foto anda "terlubangi" dengan warna putih yang rata disebagian gambar ataupun sebaliknya gelap dimana-mana, oleh karena itu penting bagi kita untuk mengatur jumlah cahaya yang masuk hingga mengenai sensor media dikamera, begitupun kalau anda berada di tempat yang gelap maka anda membutuhkan lebih banyak jumlah cahaya yang masuk, maka anda harus membukanya lebar-lebar supaya foto yang anda ambil tidak menjadi gelap. Tapi itu semua hanyalah dasar dari fungsinya saja, tidak menutup kemungkinan anda bisa menggunakan fungsi tersebut secara berseberangan demi kepentingan yang mengatasnamakan kreatifitas yaitu dengan memanfaatkan ruang tajam dari dekat ke jauh atau biasa disebut Depth of Field ( akan saya bahas diartikel berikutnya ya).

Untuk pemahaman aperture tersebut, coba setel mode kamera anda ke mode manual lalu saya ingin anda menyetel kamera anda dari shutter speed diangka 1/250 dan ISO di angka 200, lalu coba arahkan kamera anda ke objek yang tercahayai dengan baik, kemudian tentukan nilai Aperture anda ke angka terkecil misalnya 1,8 - 2 - 2,8 - 4 - 5,6 (tergantung lensanya), lalu bidikan-

Kemudian anda ubah settingan aperture anda (tanpa merubah nilai shutter dan iso) ke angka yang terbesar misalnya 11- 16 - 22 - 32 lalu bidikan- dan lihat hasilnya !!! Dan ingat tentang "wadah" dalam perumpamaan saya di artikel sebelumnya klik disini-

Jangan lupa agar anda juga mencobanya pula di ruangan yang gelap, supaya anda mengerti baik fungsi maupun pemahamannya melalui perbedaanya-

Ingat, teruslah mencoba, teruslah belajar, dan tentunya teruslah membaca artikel saya tentang dunia fotografi - hehehe.
Sekian
Untuk pertanyaan, bisa kalian ajukan melalui kotak kolom komentar dibawah,
Terimakasih.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...