Translate

Tuesday, 2 December 2014

Belajar memahami ISO

Hai, sahabat blogger !! Apa kabar, tentu saya doakan agar para sahabat semua terus sehat dan bisa membaca artikel saya yang satu ini, yaitu tentang pemahaman dan cara menggunakan fungsi ISO.


Bicara tentang ISO, adakah yang tahu, sebenarnya apa itu ISO ? Ya.., tentu sebagian dari anda pasti tahu, bahwa ISO adalah singkatan dari International standart organization, yang diera dulu ISO bernama ASA ( American Standart Organization ), secara garis besar ISO/ASA adalah satuan untuk mengukur jumlah besaran cahaya didalam perangkat kamera, mulai dari 100, 200, 400, 800, 1600, dst,- jarak dari angka 100 ke 200, 200 ke 400, 400 ke 800, dst, biasa di sebut dengan istilah STOP 100 ke 200 = 1 STOP, 100 ke 400 = 2 STOP dan begitu seterusnya,-

Bagi beberapa kalangan fotografer menganggap bahwa pengetahuan tersebut adalah penting, karena dengan mengetahui teknisnya kita bisa menurunkan, menaikan ataupun mengganti nilai exposure dengan mudah dan cepat, tanpa harus melihat jendela bidik dan mengarahkan ke sudut tertentu untuk mengikuti panduan dari lightmeter kamera anda,

Ingat tentang perumpamaan yang saya buat di artikel sebelumnya, baca disini ? Jadi jika ISO kita naikan 1 STOP (misal, 200 ke 400, 100 ke 200) maka Kecepatan rana ( Shutter Speed ) juga akan naik 1 STOP, kenapa bisa begitu ?? Heii,, ingat jumlah pekerjamu meningkat !!! Jadi anda akan membutuhkan 2 kali waktu yang lebih cepat. Tentu saja semua itu berlaku jika anda masih didalam besaran aperture yang Sama,-

Jadi, bagaimana cara kita menentukan nilai ISO untuk membuat exposure yang tepat ???

Pertanyaan diatas sangatlah sulit jika tidak mengalami sendiri bagaimana cuaca dan intensitas cahaya yang didapat saat kita akan memotret sesuatu objek, hanya saja sejauh pengalaman saya, saya hanya mengkategorikan penggunaan nilai ISO dalam 3 hal untuk menentukan besaran nilai ISO itu sendiri,

1. Diluar ruangan saat cuaca cerah dengan kondisi berawan atau mendung, baik pagi,sore terutama siang hari dimana matahari tepat diatas kepala kita ( memotret disiang hari sangat tidak saya anjurkan, karena cahaya yang masuk sangatlah kasar dan imbasnya akan menciptakan kontras yang signifikan sekali, kecuali anda menggunakan sedikit peralatan tambahan semacam kain untuk mereduce cahaya yang masuk ke objek ) disituasi seperti ini saya tidak pernah menggunakan besaran ISO lebih dari angka 200. Alasanya karena jumlah intensitas yang masuk sangatlah besar, dan jika saya paksakan lebih dari 200 akan timbul grainny atau bintik putih di hasil gambar, atau juga disebut noise.

2. Dimalam hari, untuk memotret dimalam hari tidaklah selalu harus menggunakan ISO tinggi, biasanya saya hanya menggunakan angka yang tidak lebih dari angka 400, jika hasil menurut saya masih terlalu under exposure, maka saya akan memperbaikinya dengan menambahkan lampu sorot atau flash-

3. Ini yang paling sulit yaitu saat didalam ruangan entah itu tertutup atau semi tertutup, hal ini selalu membuat stress hampir semua fotografer,- disini kita dipaksa untuk memaksimalkan kemampuan lightmeter kita, begini trik nya- carilah objek yang bisa dibilang paling rata terkena cahayanya, tidak terlalu gelap dan juga tidak terlalu terang (kalian pasti tahu dan pahamlah yang dimaksud rata) lalu tentukanlah lightmeter anda diobjek tersebut- dan jika anda mendapatkan nilai shutter speed anda dibawah 1/30, maka naikan ISO nya- hingga nilai Shutter speed diatas atau sama dengan 1/30,- (biasanya rata-rata iso diangka 400-800). Tentu aturan itu tidak berlaku kalau kita menggunakan tripod dan jika nilai aperture dikamera / gear anda masih bisa diperbesar.
Dan jika hasil masih under exposure maka saya sarankan untuk menggunakan lampu sorot atau flash.

Pasti anda bertanya, Kenapa dipoint ke 3 kita harus terpaku pada nilai shutter speed sebesar 1/30 ? Jawabannya sederhana, karena jika dibawah angka tersebut, dikuatirkan getaran atau tremor pada tangan kita akan mempengaruhi ketajaman hasil bidikan kita, dan itu Penting !!!

Jadi teruslah pertajam kemampuan teknis kamera anda, teruslah memotret, teruslah berkarya, karena itu akan membawa anda pada pengetahuan dan pengalaman untuk memaksimalkan kamera yang anda miliki,

Sekian
Terimakasih.

Segitiga Fotografi

Setelah saya memposting tentang Exposure, mengenal exposure dan apa itu exposure, maka pada kesempatan kali ini saya akan bahas tentang Segitiga Fotografi,


Sebelumnya saya sudah mengenalkan anda tentang bagaimana cara mendapatkan exposure yang tepat, baca mengenal exposure dan Apa itu exposure. Kemudian saya akan lebih mengerucutkan pembahasan ini yang merupakan nafas daripada exposure itu sendiri, yaitu adalah segitiga fotografi. Langsung aja guys,-

Segitiga fotografi apa itu ? Segitiga fotografi adalah 3 alat/tools menu ataupun fungsi yang ada disetiap kamera, entah itu film atau digital, baca juga jenis-jenis kamera.  Apa saja segitiga itu ? Waittt !

Exposure adalah kombinasi dari tiga faktor penting yaitu, ISO, aperture (diafragma) dan kecepatan rana (shutter speed), dari dulu hingga sekarang 3 hal inilah inti dari sebuah exposure entah itu tepat atau tidak, 3 faktor tadi yang mempengaruhinya. Dan didunia fotografi semua sepakat untuk menyebut 3 faktor tadi adalah segitiga fotografi.

Untuk lebih memahaminya, saya minta sekarang setel mode kamera anda dalam mode manual dan saya minta anda mencoba untuk setting shutter speed, dengan memutar, menekan atau menggeser tombol menu di kamera anda, tentu anda akan melihat serangkaian angka dari 30 hingga 1 sepersekian dengan nominal besar disampingnya (30,15,2,1/15,1/60,1/200, dst) baik dilayar lcd maupun view finder kamera anda, jangan bingung ! Karena itu menandakan satu persekian detik waktu yang diperlukan untuk menangkap cahaya yang masuk, didunia fotografi angka diatas dibedakan dalam jeda yang dimana istilah jeda yang dimaksud adalah "Stop" canggihnya teknologi kamera saat ini, menawarkan dari 1 hingga 1/3 Stop, hal ini bagus untuk lebih bisa menemukan exposure yang tepat dalam segala kondisi cuaca. Dan itu semua tentang shutter speed atau kecepatan rana.

selanjutnya, saya minta untuk kembali menekan, memutar, atau menggeser tombol menu dimana tombol atau menu tersebut untuk mengatur Aperture atau Diafragma, ( tentunya ada bisa pelajari fungsi tombol kamera anda di buku petunjuk anda ) maka akan terlihat pada lcd atau jendela bidik kamera anda, tentu anda akan melihat perubahan angka yg biasa ditandai dengan awalan huruf "F" seperti f4, f5.6, f8, f11, dst.. Sama dengan metode yang saya bahas diatas, untuk Aperture atau diafragma pun, dibedakan atas jeda yang disebut STOP.

Dan terahkir, saya ingin anda menekan tombol atau menggeser tombol fungsi ISO, disini maka anda juga akan dapati sekumpulan angka mulai dari 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, dst.


Sampai disini, saya akan pertajam pemahaman anda tentang Shuter speed, Aperture dan Iso, dengan perumpamaan sbb :

Shutter Speed = Waktu
Aperture = Wadah
IsO = jumlah pekerja yang anda miliki,

Saya ingin anda tentukan besaran wadah yang ingin saya dan anda gunakan sebagai penampungan dalam hal ini "F" taruhlah saya menentukan wadah saya sebesar f8 sama dengan anda juga sebesar f8, dan saya memutuskan untuk menggunakan pekerja dalam jumlah 200 dan anda 400 ( dalam hal ini ISO),-  maka jika kita ingin pekerja mengumpulkan apel didalam wadah kita, maka akan lebih duluan mana antara saya dan anda ??? Benar !! Tentu saja anda ! Karena, ingat !!! saya hanya punya 200 pekerja sedangkan anda 400 pekerja maka anda akan membutuhkan waktu 2 kali lebih cepat daripada saya,- begitulah prinsip kerja segitiga fotografi, semoga anda mengerti prinsip tersebut.

Untuk next saya akan bahas tentang pemahaman Shutter speed, aperture dan iso satu persatu secara detail, dan jika ada pertanyaan bisa anda tanyakan di kolom komentar, saya akan jawab pertanyaan anda dan membuat anda selangkah menjadi fotografer profesional !!

Terimakasih.
Salam,-

Wednesday, 26 November 2014

Tips memilih/membeli lensa bekas/second

Hai, para sahabat blogger !! Setelah saya posting artikel saya tentang tips cara memilih atau membeli Kamera bekas atau second, saya masih ingin berbagi tips pada anda semua.


Artikel terkait : Jenis-Jenis Lensa beserta fungsinya

Pentingnya sebuah lensa didalam fotografi ibarat seperti piring dan sendok ketika kita makan, yang tidak bisa dipisahkan, oleh karena itu penting buat kita agar tahu bagaimana lensa yang baik dan bagus yang bisa dibilang layak untuk kita dapatkan, terutama disaat kita akan membeli lensa bekas. Sekarang tiba saatnya untuk saya bagikan beberapa tips untuk anda semua tentang bagaimana kiat-kiat atau tips dalam membeli lensa bekas atau second.

Note :
SEBELUM ANDA MEMBELI, Bawalah serta kamera anda !!!

Ok, langsung saja pada tips no.
1. Cek Body lensa, seperti yang kita tahu, penampilan adalah hal yang paling utama dalam menilai suatu benda, entah itu terawat atau tidak kita bisa mengetahui itu dari fisiknya terlebih dahulu. Hal yang perlu anda perhatikan dalam mengecek keadaan atau kondisi body adalah sbb :

Pastikan tidak ada lecet !! Jikapun ada pertimbangkan sebab nya. Entah jatuh atau tergores tentunya mempunyai pengurangan nilai barang yang berbeda

Pastikan Karet grip pada lensa tidak mengelupas atau menggelembung ! Hal ini penting karena berhubungan dengan kenyamanan anda waktu memotret atau berkarya.

2. Perhatikan Kemulusan dan kebersihan lensa kaca nya, disini perlu anda amati di dalam susunan lensa tersebut apakah ada bekas goresan pada kaca lensa (biarpun dalam berbagai kasus goresan pada kaca lensa tidak berpengaruh pada hasil, tapi disini kita menilai dari segi nilai ekonominya, karena siapa tahu anda bosan trus mau anda jual kembali?) Dan apakah ada jamur atau debu didalamnya, tentu saja hal ini akan mempengaruhi kualitas gambar nantinya, seiring dengan besar kecilnya jamur yang menempel pada lensa kaca, sehingga anda bisa mempertimbangkan biaya untuk perbaikan dan pembersihannya. (Jika tahap ini bisa dikatakan kondisi lensa cukup Parah, sebaiknya anda jangan membeli lensa tersebut)

3. Cek tombol IS, AF,VR.OS (Auto fokus hingga Image Stabilizer) atau sejenisnya, jika lensa yang akan anda beli mempunyai fitur-fitur tersebut, karena jika salah satu fitur tersebut tidak berfungsi, maka anda harus pertimbangkan biaya perbaikan untuk salah satu fitur tersebut,-

4. Cek apakah lensa yang ingin anda beli kompatible dengan kamera yang anda punya !!! Cara ini bisa diketahui dengan trus dicoba pada kamera anda, apabila lensa tidak kompatible maka di layar lcd kamera anda akan muncul kode : Err  01. Jadi pastikan anda minta garansi kepada penjual apabila, jika lensa tidak kompatible bisa dikembalikan atau semacamnya.

5. Cek kelengkapan barang jika ada (tentunya sesuai dengan yang penjual janjikan)

6. Silahkan anda melakukan proses jual beli setelah anda melewati beberapa tips dengan berbagai pertimbangan diatas dan setelah anda nego dan yakin tentunya ,- hehehe


Semoga postingan saya bisa membantu anda semua dalam menentukan lensa pilihan anda sebelum anda memutuskan untuk membeli,-

Ingat Teliti Sebelum Membeli !!!

Baca juga : Jenis-jenis Kamera dan tips membeli kamera bekas atau second

Budayakan berkomentar dengan baik, dan untuk pertanyaan bisa diajukan ke kolom komentar dibawah.

Terimakasih,

Mengenal Exposure dan apa itu exposure ?!!

Mengenal Exposure dan apa itu exposure ?!!

Hai, sahabat blogger !! Pada kesempatan hari ini saya ingin membagikan sedikit pengetahuan saya tentang Exposure dan apa itu ?  

Tentunya pembaca sedikit banyak pasti sudah mendengar kata exposure, tapi apakah anda tau apa makna dan arti kata exposure ? Di dalam dunia fotografi ada beberapa proses perekaman gambar yang diproyeksikan oleh kamera menjadi sebuat foto, baik itu dalam bentuk film maupun digital, proses apa itu dan bagaimana ?

Ok, sederhananya begini, Cahaya (ISO/ASA)  yang memasuki lensa (Aperture) untuk beberapa waktu tertentu (dalam keadaan ini ditentukan oleh Shutter Speed) akan muncul sebuah gambar yang terekam didalam kamera (entah film atau digital), setelah melalui tahap atau proses tersebut munculah gambar yang dimana itu dari dulu hingga sekarang disebut Exposure.

Banyak yang bertanya kepada saya "gimana ya agar hasil foto saya sama persis seperti apa yang saya lihat ??!!" Dan saya selalu memberi jawaban yang sama, yaitu "exposurenya harus tepat" lalu gimana caranya ?

Baca : Jenis-jenis kamera dan lensa.

Sebelum saya bahas bagaimana caranya ada baiknya anda pahami dulu apa itu exposure, jadi setelah anda baca artikel saya diatas, apakah anda masih menganggap bahwa exposure adalah hasil gambar ? Jika "Iya" berarti anda salah ! Ingat sebelum ada hasil, ada tahapan proses yang dimulai sebelumnya, yaitu tentang bagaimana cahaya, lensa (aperture), dan waktu merekam (kecepatan rana/shutter speed) bekerja menghasilkan gambar tersebut.

Seiring perkembangan teknologi, banyak bermunculan jenis-jenis kamera, kamera digital yang dimana selalu menyuguhkan segalanya dengan otomatis membuat segala proses cahaya,lensa, dan kecepatan rana bisa melakukan tugasnya masing-masing tanpa kita perlu repot mengotak-atiknya. Sehingga kemudahan itu sering buat kita terlena, padahal tak jarangkan kita mengeluh soal hasil gambar yang tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan ?.

Tentunya para pembaca pasti punya kamera yang serba otomatis tersebut, dan hanya putar ke mode Auto lalu tekan tombol shutter speed maka keluarlah hasilnya, "Wow, segalanya terasa hebat !!!" Tapi saya bisa jamin bahwa hasil itu tidak bisa selalu konsisten, dan anda pasti sadari itu. Jadi bagimana ?

Mengenal exposure dan apa itu exposure ?

Untuk mengenal exposure anda harus berani singkirkan kebiasaan itu, dan beralih ke mode manual, karena setahu dan sepanjang pengalaman saya, saya hanya bisa menghasilkan exposure yang tepat di mode ini. Dengan membiarkan light meter  menuntun saya, sekarang saya ingin anda catat ini !, setelah membaca blog ini entah anda membaca melalui smartphone anda dirumah atau mungkin diwarnet, segeralah ambil kamera anda dan keluarlah dari rumah anda, 
putar mode kamera anda ke mode Manual, (lihat gambar dibawah ini )


lalu tetapkan ISO 200 di kamera anda dengan Aperture (diafragma, biasa ditandai dengan huruf "F" dimenu kamera) di angka f5,6, (lihat Gambar dibawah ini),


kemudian carilah benda atau objek yang terkena cahaya dengan baik dan arahkan titik fokus anda ditengah ke arah objek yang terkena cahaya tadi, lalu sesuaikan shutter speed anda mengikuti light meter anda (sensor biasanya berada di bawah atau samping membentuk garis-garis didalam view finder anda), lihat gambar dibawah.
hingga tanda yang bergerak, berhenti persis di tengah atau tepat diangka nol.- lalu tekan shutter nya dan, Benar !! Anda sudah menghasilkan exposure yang tepat !!

Saya harap bukan catatan dari saya yg anda ingat, tapi catatlah pengalaman itu sebagai dasar untuk masa depan anda, yang telah menemukan Exposure tepat, hehehe.
baca jenis - jenis kamera dan lensa

Demikian artikel tentang Mengenal exposure dan apa itu exposure, selanjutnya saya akan bahas soal Segitiga Fotografi. Budayakanlah komentar positif dan salam

Sumber : Image

Jenis-Jenis Lensa Beserta Fungsinya

Jenis-Jenis Lensa beserta fungsinya   


Tentu sangat membingungkan saat ditanya mau pakai lensa apa, buat konsep foto besok ?, mulai sekarang jangan bingung lagi !!! karena disini saya akan membahas tentang jenis-jenis lensa beserta fungsinya,

Langsung saja, sama halnya dengan kamera, baca juga jenis-jenis kamera. lensa juga punya beberapa kategori dan biasanya jenis lensa itu digolongkan dari fungsi dan kegunaanya berikut jenis-jenis lensa berdasarkan fungsi

1. Lensa standart Zoom, lensa ini ditandai dengan focal length mulai 15mm sd hingga 200mm dan biasanya nilai aperture yang dimiliki seri ini berkisar diangka f3,5 - f4,-  tentu saja lensa ini sangat sering dijumpai karena rata-rata dijual dalam keadaan sudah sepaket dengan kamera, lensa ini cocok buat yang hanya sekedar hoby atau yang ingin mengabadikan kenangan-kenangan indah waktu kumpul keluarga atau saat jalan-jalan berwisata

2. Lensa Wide Zoom, jenis lensa ini ditandai dengan jarak focal length di angka minimal 8mm hingga maksimal 40mm (tergantung dari spesifikasi yang tertera pada lensa), dimana pada focal length tersebut sangatlah bagus untuk fotografi bangunan (arsitek) atau landscape. Seperti namannya, lensa ini masih memungkinkan sang empunya untuk membidik dengan lebih dekat (zooming) tanpa harus mendekatkan diri ke objek, dan lensa wide ini memiliki bentangangan sudut derajat yang lebih besar. Sehingga menimbulkan efek luas dan lebar.

3. Lensa Wide Angle,- hampir sama dengan jenis kamera yang bertipe wide diatas, hanya saja pada lensa jenis ini kita tidak bisa melakukan zooming, karena lensa hanya terdiri di satu bentangan focal length saja atau biasa disebut lensa tetap/fix,

4. Lensa Telephoto Zoom, sesuai namannya lensa tele mempunyai peran untuk membidik objek dari jarak jauh, tujuan awalnya sih agar kita sang fotografer tidak terlalu menganggu kegiatan sang objek biasa digunakan untuk fotografi satwa atau sport (fungsi dari tele adalah mengambil foto candid seseorang, untuk melihat ekspresi orang tersebut ) sehingga hasil bisa lebih natural tanpa berkesan dibuat-buat atau disengaja. Lensa tele pada umumnya ditandai dengan bentangan focal length mulai dari 55mm hingga ke 800mm. Lensa ini juga bisa digunakan di fotografi potrait dan Fashion

5. Lensa Telephoto/Tele, sama dengan point no. 4 dimana lensa ini mempunyai perbedaan di bentangan focal length yang tetap, kebanyakan orang menyebut lensa ini dengan sebutan "Lensa Fix/Frame" dan lensa ini tersedia dengan jarak terjauh di angka 300mm dan terendah yang pernah saya tau ada di 40mm (untuk anda yang pernah mendengar lensa "EF35mm" atau sejenisnya yang mempunyai besar nilai focal length 35mm kebawah, bukan termasuk lensa Tele ya, karena lensa yang Focal length 35mm itu bersifat sudut lebar, jadi masih tergolong lensa Wide Angle)

6. Lensa Makro, pastinya yang suka dengan fotografi Makro tidaklah asing dengan Lensa jenis ini karena ini lensa yang wajib harus dimiliki,- secara prinsip dasar sama dengan lensa Tele, hanya saja lensa makro, mempunyai zooming yang lebih lembut dan detail yang baik dengan jarak terdekat objek zooming bisa mencapai 45cm atau kurang dari setengah Meter, Wow- pantes lensa ini mahal,- hehe

7. Lensa tilt-Shift, lensa yang digunakan untuk memberi efek atau kesan objek yang dibidik nampak seperti layaknya miniatur, atau memang digunakan untuk memotret miniatur,- yang jelas lensa ini menimbulkan kesan seperti miniatur

Ya sedikit uraian artikel diatas semoga bisa membantu untuk memberikan anda pengetahuan atau wawasan agar bisa memaksimalkan fungsi dari lensa tersebut, dan tentunya tidak bingung lagi,

baca juga jenis-jenis kamera,serta tips membeli kamera second/bekas, dan bagi yang ingin bertanya silahkan saja,-

Next saya akan bahas tentang tips memilih/Membeli lensa second/Bekas, tetap ditunggu ya.-

Terimakasih
Salam.

Sumber : Image

Saturday, 22 November 2014

Rangkuman kata-kata bijak Dunia

(Bunyi Katak Dunia) - Rangkuman kata-kata bijak Dunia




Filosofi hidup

"Tuhan bisa menjatuhkan masalah kepada kita sederas hujan, membuat kita basah kuyup, kedinginan, kesakitan, tapi ingatlah tuhan selalu menciptakan pelangi setelah hujan hanya saja sejauh mana kemauan kita untuk bisa menemukan pelangi itu ?"
By. SejR'Lando

"'Proses' adalah hal yang menguatkan kita, berdiri dipuncak bukit berbatu, berlayar di tengah badai, bukanlah semudah nampaknya, melainkan butuh lebih dari keteguhan dan keyakinan dalam menjalani-nya"
By. SejR'Lando

"Manusia selalu menjadikan dirinya sendiri sebagai standar dalam menentukan nilai perbandingan dengan mahluk lain, padahal cara itu membuat manusia menjadi mahluk yang lebih Tamak dan Serakah"
By. SejR'Lando

"Hanya sekedar bisa menjadi bagian dari kehidupan orang lain itu sudah sangat membahagiakan, lalu apakah menjadi pribadi yang bahagia itu masih sulit ?"
By. SejR'Lando

"Hidup bukanlah mengalir seperti air ! Yang mengalir dari tempat yang tinggi ke tempat yang rendah, tetapi, hidup haruslah mendaki tebing yang tinggi dari dasar ke puncak !"
By. SejR'Lando

"Takdir itu hanya terjadi 2 kali dikehidupan kita, dilahirkan dan mati. Selebihnya 'semangat' kita yang berbicara"
By. SejR'Lando

"Tirulah prinsip pohon dalam mencintai seseorang, karena pohon mengajarkan kita untuk tidak menuntut dan mengiba"
By. SejR'Lando

"Seseorang akan berlari menuju kita karena 2 alasan.
1. Sukses
2. Meminta Tolong
Dan orang yang Besar akan menerima dua-duanya"
By. SejR'Lando

"Akan mudah bagimu untuk menyakiti, dan akan lebih mudah lagi bagimu untuk mengucapkan maaf. Tapi apakah kamu tahu, bahwa kita tak perlu berpikir untuk mengatakan 'TIDAK'!!!"
By. SejR'Lando

"Jangan jadikan penyesalan sebagai "obat", tapi gunakanlah penyesalan sebagai "tanda" bahwa kamu sudah berjalan melaluinya, sehingga qm tau jalan mana yang sudah pernah kamu "tandai" dan bagaimana qm harus melewatinya"
By. SejR'Lando

Thursday, 20 November 2014

Tips Membeli/Memilih Kamera Second/Bekas

Tips Membeli Kamera Second atau Bekas

Kamera tentu menjadi yang utama bagi seorang fotografer, karena ini adalah organ vital yang mempengaruhi hasil nantinya, berikut saya coba memberi Tips tentang apa saja yang perlu diperhatikan saat anda ingin membeli kamera terutama kamera Second/Bekas terlepas dari merk/brand dan spesifikasi yang anda inginkan, baca juga jenis-jenis kamera.



Tips Pertama.

Cek kondisi body, kondisi body sangat penting disini sehingga saya taruh di urutan pertama, karena kita bisa melihat apakah sebelumnya kamera itu terawat atau sebaliknya. Lalu hal-hal apa saja yang harus diperhatikan untuk kondisi body,
• Cek apakah ada bekas lecet/goresan
• Cek view finder dan mirror apakah bersih dari debu atau sebaliknya
• Cek apakah karet pelapis (bila ada) masih bagus, tentunya dengan kondisi tanpa mengelupas/menggelembung,
• Cek kelengkapan body ( karet penutup jek / cup eye, dll ).



Tips kedua

Periksa kondisi Tombol menu/sensor apakah semua tombol/sensor yang ada masih berfungsi atau tidak,- untuk melihat hal ini cukup anda gunakan kamera tersebut dan di cek satu persatu tombol menu yang ada.


Tips Ketiga
Sebelum anda memutuskan untuk melihat atau membeli kamera, ada hal wajib yang mesti anda lakukan, apa itu ? BAWA SERTA SEMUA LENSA ANDA YANG ADA ! Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah kamera yang anda beli compatible dengan lensa yang anda punya, karena tidaklah lucu jika anda membeli kamera tapi anda tidak bisa gunakan dengan lensa anda. Untuk mengetahui lensa dan kamera compatible cukup dengan memasangkannya satu persatu lalu coba bidikan secara mode continoues hingga anda yakin kalau compatible (akan muncul code err. 01, jika lensa tidak compatible).



Tips keempat
Cek kondisi LCD view, jangan sampai anda beli kamera dengan kondisi LCD view memiliki dot pixel atau pixel yang mati, karena hal ini lambat laun akan mempengaruhi yang lainnya sehingga lama kelamaan LCD view ga bisa anda pakai ( biaya untuk mengganti LCD view sangat tinggi ) lalu gimana cara melihatnya ? Cukup anda bidikan ke bidang yang berwarna hitam pekat atau bidikan dalam keadaan light meter jauh dari nol ke under exposure lalu lihat apakah diantara bidang hitam tersebut ada titik putih dari pixel yang mati.


Tips KeLima
Cek Shutter count (SC) !!! tujuannya adalah untuk mengetahui umur dari si kamera itu sendiri untuk umumnya jenis kamera SLR mempunyai umur SC sebesar 200.000 (tergantung model/jenis kamera-lihat spesifikasi di buku petunjuk/garansi) selebihnya maka shutternya akan melambat/melemah sehingga bisa dipastikan hasil bidikan anda dari kamera tersebut banyak yang out of fokus.



Tips keEnam
 Cek kelengkapan kamera dari dos, kartu garansi (jika masih dalam masa garansi maka kartu garansi wajib ada), dll, sesuai dengan yang dijanjikan oleh penjualnya.-

So... Don't miss it !! Selalu teliti sebelum membeli ! Baca juga jenis-jenis kamera,

Demikian artikel saya tentang 6 hal/tips yang perlu diperhatikan saat ingin membeli kamera second/bekas, next saya akan ulas tentang tips membeli dan memilih lensa bekas

artikel terkait : Jenis-jenis kamera dan awal mula perkembangan kamera

sumber : Image






Jenis-jenis kamera beserta cara kerjanya

Jenis-jenis kamera beserta cara kerjanya



Seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya setelah saya memposting tentang Awal perkembangan kamera dan fotografi di dunia, sekarang saya akan bahas tentang jenis-jenis kamera beserta cara kerjanya,- simak terus yah !


Kamera yang berasal dari camera obscura dalam bahasa latin, yang berati "ruang gelap" adalah peranti yang paling favorit di dunia fotografi, baca juga : awal perkembangan kamera dan fotografi didunia,- lalu tahukah anda seperti apa jenis kamera yang sudah beredar selama ini ?? Langsung saja kita bahas,

1, Kamera Analog ( Kamera Film ), jenis kamera ini bisa dibilang kamera jadul,- karena memang seiring dengan perkembangan teknologi yang ada didunia menjadikan kamera ini tertinggal jauh dan mengalami evolusi, kamera yang pada prinsip kerjanya masih menggunakan roll film ( pita seluloid ) dimana Pita tersebut mengandung senyawa silver halida, zat tersebut akan menempel di roll film apabila terkena cahaya dan dengan proses pencucian, silver halida akan berubah menjadi black halida,- dan biasa hasil dari master foto ini kita sebut klise,- kamera analog mempunyai size sebesar 35mm- (ukr. Inilah yang menjadi patokan sebuah frame pada kamera).

2. Kamera Polaroid, jenis kamera yang sudah lama beredar dan jenis kamera ini tergolong tak lekang oleh waktu, hanya berubah dari segi desain model saja, kamera yang menggunakan paper yang ditanamkan didalam kamera ini langsung menangkap hasil foto ke paper sehingga tidak diperlukan proses cuci film.

3. Kamera Digital, kamera Digital adalah jenis kamera yang paling muthakir, karena hasil foto ini bisa dikemas dalam bentuk file mentah yg disimpan dalam sebuah memori card,-kamera digital terbagi beberapa jenis menurut fungsi dan kegunaanya yaitu :

  • Kamera SLR (single lens reflex) kamera ini menggunakan mirror yg terpasang didalam body dengan sudut 45% dengan model singkap kamera ini memerlukan bantuan tambahan lensa untuk menghasilkan sebuah gambar karena pada umunya jenis kamera ini terpisah dari lensanya, kamera SLR sendiri terbagi menjadi dua menurut sizenya yaitu, kamera Fullframe dan kamera Aps-C yang pada kesempatan berikutnya akan saya bahas.
  • Kamera Pocket (saku) kamera ini mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan SLR hanya yang membedakan, kamera ini mirrorless (atau hampir sama cara kerjanya dengan polaroid) sehingga dia tidak perlu menambahkan lensa tambahan ( karena sudah tertanam didalam body kamera ),  hasil file yang dihasilkan dari kamera ini juga masih mentah dan biasa disimpan dalam memory card.
  • Kamera SuperZoom kamera jenis ini menggabungkan fungsi yang tidak ditemukan pada layaknya kamera instan ( kamera polaroid maupun pocket ) karena keterbatasan jenis lensa yang tertanam mempunyai efek zooming dengan sistem crop pixel- sehingga untuk hasil kurang maksimal, dan disini superzoom hadir untuk mengtasi problem itu sehingga memungkinkan agar pecinta fotografi bisa mengambil gambar dari jarak jauh tanpa harus pecah gambarnya setelah dicetak.
Demikianlah pembahasan kita kali ini tentang jenis-jenis kamera yang beredar didunia, semoga bisa menambah wawasan dan membantu agan-agan sekalian dalam menentukan kamera mana yang akan dibeli, minggu depan saya akan bahas tentang Jenis Lensa dan penggunaanya.


sumber : image


Tuesday, 18 November 2014

Awal mula terciptanya kamera dan Perkembangan Fotografi di dunia

Awal mula terciptanya kamera dan Perkembangan Fotografi di dunia

Kemajuan teknologi turut memacu fotografi secara sangat cepat. Kalau dulu kamera sebesar tenda hanya bisa menghasilkan gambar yang tidak terlalu tajam, kini kamera digital yang cuma sebesar dompet mampu membuat foto yang sangat tajam dalam ukuran sebesar koran.


Kamera adalah alat paling populer dalam aktivitas fotografi. Nama ini didapat dari camera obscura, bahasa Latin untuk "ruang gelap".
Dalam dunia fotografi, kamera merupakan suatu peranti untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film. Pada kamera televisi, sistem lensa membentuk gambar pada sebuah lempeng yang peka cahaya. Lempeng ini akan memancarkan elektron ke lempeng sasaran bila terkena cahaya. Selanjutnya, pancaran elektron itu diperlakukan secara elektronik. Dikenal banyak orang dengan sebutan kamera potret.


Kamera sendiri secara prinsip kerja sudah ada bahkan Sebelum Masehi, tokoh yang ikut berkontribusi pun banyak, termasuk ilmuwan Aristoteles.- tapi justru Johanes Keppler lah yang bisa membawa kamera ke arah yang lebih modern, dengan bentuk dan desain yang portable, hal ini turut mempengaruhi perkembangan kamera setelahnya. Dan pada abad 19  Tokoh pengusaha yang bernama George Eastman mulai mengembangkan fotografi modern dengan menciptakan serta menjual roll film dan kamera yang praktis, dimana sejalan dengan berkembanganya perbaikan lensa, shutter, film dan kertas foto.




Lalu dunia fotografi terus menujukan peningkatan, itu terbukti pada tahun 1950 mulai digunakan prisma untuk memudahkan pembidikan pada kamera Single Lens Reflex (SLR), dan pada tahun yang sama Jepang mulai memasuki dunia fotografi dengan produksi kamera NIKON. Hingga Sampai sekarang kemajuan teknologi terus mempengaruhi perkembangan kamera.

baca : Sejarah Fotografi dan Jenis-Jenis Fotografi

Begitulah sepenggal wawasan saya, tentang awal mula kamera dan perkembangannya didunia,dan selanjutnya saya akan bahas tentang jenis-jenis Kamera dan cara kerjanya,

Salam

sumber : wikipedia

Tuesday, 11 November 2014

Jenis - Jenis / Aliran Fotografi Dunia

Sebelumnya saya sudah pernah coba menulis soal Definisi Fotografi ( Sejarah fotografi ), dan sekarang saya ingin lebih melengkapi tulisan saya dengan memberikan sedikit pengetahuan saya  tentang jenis-jenis / aliran Fotografi, so

Banyaknya cara/gaya maupun objek dalam membuat sebuah karya seni tentunya menimbulkan dampak atau perasaan senang untuk berkreasi entah itu pembuat ataupun penikmatnya, dimana sang seniman secara terus menerus mengekpose cara/gaya maupun objek-objek tersebut. sehingga secara tidak sadar cara/gaya maupun objek yang digunakan, menjadi sebuah keterikatan dan ketertarikan sebagian besar seniman dalam berkarya dan tentunya setiap seniman punya pola pandangan berbeda untuk menghasilkan sebuah karya karena cara/gaya maupun objek yang digunakan belum tentu sama, hal inilah yang menjadikan suatu ciri khas bagi seniman itu sendiri yg bahasa sederhananya disebut aliran atau prinsip.

Seni fotografi mempunyai beberapa jenis aliran. Seperti, fotografi animal, komersil, nude art, potrait, sport, fashion, dll. Disini saya tidak akan jelaskan semua, tapi hanya akan membahas beberapa jenis aliran yang populer didunia secara singkat dan jelas, lalu apa saja jenis aliran itu???,

1. Fotografi Landscape, alias foto pemandangan, jadi pada dasarnya semua objek yang digunakan dalam jenis fotografi ini adalah semua yang berhubungan dengan indahnya alam/pemandangan.

Contoh hasil foto landscape...

Tokoh tokoh fotografi landscape ini adalah Ansel Adams, Galen Rowell, dan Edward Weston.

2. Fotografi Makro, jenis fotografi ini memerlukan objek yang mempunyai bidang skala kecil ( tujuannya supaya objek bisa dikomposisikan agar tampak lebih besar ) misalnya, belalang, kumbang, kupu-kupu, embun bahkan bunga.

Contoh hasil foto makro


Tokoh-tokoh yang sudah mendunia untuk jenis fotografi ini adalah Bryan Peterson dan Miki Asai

3. Fotografi Satwa, untuk fotografi yang satu ini, diperlukan usaha yang lebih ekstra dari fotografi lainnya, karena untuk jenis aliran ini si pemotret diwajibkan terjun ke alam bebas, untuk waktu yang lama bahkan bertahun-tahun, sebab fotografi ini lebih menonjolkan kebiasaan satwa tersebut di kehidupan alam bebas.

Contoh hasil dari fotografi satwa

Berikut tokoh-tokoh dunia yang sudah makan asam garamnya jenis aliran fotografi ini David F. Bezold dan Alexander Mody

4. Fotografi potrait, untuk jenis aliran yang satu ini, kita tidak terlalu repot seperti jenis aliran yang disebut diatas, karena objek yang digunakan dalam fotografi ini adalah seorang model ( yang dimana pasti cantik atau minimalnya Good looking yah ) - banyak teman atau saudara yang bisa kita jadikan model untuk jenis aliran ini. Tapi yang perlu diluruskan selama ini adalah arti dari Potrait itu sendiri yang merupakan definisi untuk pengambilan gambar/foto dengan prinsip middle - up.

Contoh foto-foto potrait..

Nama yang sudah melegenda untuk jenis fotografi ini seperti Lee Jeffries

5. Fotografi BW, fotografi ini secara teknis yang membedakan dengan fotografi lainya ada dari sisi picture style yang digunakan, yang dimana semua jenis foto ini hanya terdiri dari 2 warna yaitu Hitam dan putih, jenis aliran ini bisa menggunakan segala objek yang ada entah itu pemandangan, flora, fauna dll. Dengan tujuan ingin menampilkan sisi dramatis dari foto tersebut.

Hasil dari foto-foto BW

Nama-nama Fotografer yang sering menggunakan jenis aliran ini adalah Lee Jefrries dan Dorothea Lange

6. Fotografi Fashion, jenis fotografi ini hampir mirip dengan fotografi potrait, yang membedakan adalah sisi dari objek yang ditonjolkan dalam fotografi fashion adalah sisi keindahan dari model itu sendiri, bisa dari tubuh/body secara keseluruhan, baju, make-up, atau fashion itu sendiri baik dari ujung rambut hingga ujung kaki (biasanya jenis aliran ini ditujukan untuk komersil).


Berikut hasil fotografi fashion

Untuk para master dari jenis aliran ini adalah Craig Mcdean, David Sims,
Mert Alas & Marcus Piggott

7. Fotografi Sport, untuk jenis ini objek yang digunakan pastinya tidak jauh dari bidang olahraga seperti, balap motor, sepak bola, olimpiade, dll. biasanya dalam fotografi jenis ini membutuhkan gear atau alat penunjang yang high end- so, siapkan budget lebih ya, kalo mau menekuni jenis fotografi ini

Berikut contoh hasil fotografi sport


Dan ini dia master dibidangnya adalah Hans Heus


Bagaimana apakah kalian sudah menentukan mau pilih jenis/aliran yang mana ?

Tips dan saran dari saya, cobalah jangan terpaku dengan 1 aliran saja, dan juga jangan bingung mau gimana nantinya, jadi yang terpenting adalah, anda terus menggunakan kamera anda, entah buat fun, atau hobi yang penting You Keep Shooting !!! Dengan begitu anda akan terarah dengan sendirinya,

Sekian, budayakan memberi komentar yang positif.
Salam-

Wednesday, 5 November 2014

Sejarah Fotografi



Fotografi (dari bahasa Inggris: photography, yang berasal dari kata Yunani yaitu "photos" : Cahaya dan "Grafo" : Melukis/menulis.) adalah proses melukis/menulis dengan menggunakan media cahaya. Sebagai istilah umum, fotografi berarti proses atau metode untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam pantulan cahaya yang mengenai obyek tersebut pada media yang peka cahaya. Alat paling populer untuk menangkap cahaya ini adalah kamera. Tanpa cahaya, tidak ada foto yang bisa dibuat.
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium yang telah dibakar dengan ukuran luminitas cahaya yang tepat akan menghailkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas cahaya tersebut dengan mengubah kombinasi ISO/ASA (ISO Speed), diafragma (Aperture), dan kecepatan rana (speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma & Speed disebut sebagai pajanan (exposure).
 

sumber : wikipedia

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...